Chereads / DAMPAK TERLARANG / Chapter 4 - 5th Time skip

Chapter 4 - 5th Time skip

Terlihat sebuah pohon yang tertiup angin sepai sepoi di iringi suara burung burung itu semakin menambah nuansa pagi ini, sebuah rumah sederhana dengan halaman yang cukup luas baik disebelah atau pun depannya terlihat cukup luas, sedangkan sebuah mobil sedan jenis honda datang dan parkir dihalaman itu

Saat pintu mobil itu terbuka, terlihat pak halim yang semakin menua dan ibu vina yang keluar dari rumah itu terlihat senang, ia pun menghampiri suaminya itu dan mencium tangannya

" Katanya pulang minggu depan, kenapa sekarang sudah pulang ? "tanya ibu vina heran namun juga senang

" Iya .... Gak tau juga si. . Cuma katanya saya bisa libur seminggu penuh "kata pak halim sambil tersenyum

" Terus mobil ini ? " tanya ibu vina sambil menunjuk

" hadiah dari bos. .. "bisik pak halim lembut pada istrinya

" oh.. Betulkah... " ibu vina terlihat senang dan langsung memeluk suaminya itu

" masak apa hari ini... " kata pak halim sambil berjalan masuk rumah

" Gak jadi masak soalnya yang jualan sakit jadi gak lewat" jawab ibu vina

Mereka pun masuk rumah yang kemudian ditutup

Sementara itu disebuah bank swasta terlihat mengantri sampai diluar, bahkan seorang satpam nampak bercengkrama dengan beberapa orang yang mengantri disana. Dan terlihat dari dalam bank itu benar benar padat namun satpam yang ada didalam nya juga ikut membantu pelayanan hingga semua berjalan dengan sangat baik

Dan disebuah bilik yang ada disana nampak seorang wanita anggun dengan rambut sepunggung dengan rambut bagian sampingnya di ikat kebelakang, dan senyuman yang tidak asing lagi

" Bantu sedikit lah mbak vina ... Saya ini butuh uang banget lo.... " kata seorang ibu gemuk dengan rambut kriting

"ah.... Tapi ibu.... Hutang yang kemarin masih belum terselesaikan, jadi minta tolong diselesaikan dulu saja , untuk bunganya bisa setelah itu" kata vina dengan ramah

" aduh mbak vina ini... " kata ibu itu yang mulai berdiri dan balik kanan meninggalkan vina

Vina menghela nafas panjang dan membetulkan posisi duduknya, ia melihat jam digital diatas pintu menunjukkan 12.35, ia juga mengeluarkan hape nya yang ada dilaci untuk melihat Wa yang masuk

Dan terlihat sebuah pesan dari ayahnya " ibu tidak masak, kita makan diluar " dan di iringi sebuah foto mobil yang baru didapatnya tadi

Vina tersenyum kecil, saat ia akan membalas pesan ayahnya ia tiba2 dicolek dari belakang

" vin... Ayo makan... Laperr" Kata amel yang sepekerjaan dengan vina

" Iya iya... " kata vina sambil membalikkan nama yang ada dimeja dengan kata tutup, ia pun mengantongi hape nya dikantong dan berjalan mengikuti amel

Saat sudah keluar dari bank, vina yang berjalan dibelakang amel memperhatikan bentuk tubuh amel yang begitu menarik, rambut yang indah bergelombang, dada yang padat dan tubuh yang sangat seksi yang mungkin sangat menarik hati para lelaki, saat amel menengok vina , dengan cepat vina mengambil hape yang disakunya untuk berpura pura hal itu membuat amel hanya menggelengkan kepala. Ia pun menarik vina agar ia berjalan disampingnya

Tak lama setelah itu mereka sampai disebuah rumah makan dengan tempat yang sangat nyaman juga ramai, namun untuk yang melayani juga tidak kalah hebatnya meski Cuma 4 orang , mereka membagi tugasnya dengan sangat baik dan rapi

Namun vina teralihkan pandangannya pada seorang pria, arman (28) yang memanggul tomat di pundaknya, ia menaruhnya disebelah tempat piring, ia pun kembali ke sebuah bentor ( becak motor ) yang kemudian mengambil satu sak terong dan satu kresek besar cabai dan keduanya di taruh di atas peti tomat itu. Arman kemudian mengambil sebuah es teh yang dibuatkan untuknya kemudian ia duduk dipojokan

" Hei... Vina" panggil amel sambil menyenggol vina, sontak saja vina kaget dari pandangannya

" oh ... I... Iya.. " jawab vina gugup dan ia juga melihat di sebelahnya ada bu kantin , bu rika (48)

" Ndelok opo to vin, arman ta! " kata kata bu rika yang nyaring dan mantul di semua pengunjung yang ada disana

"aa... Anu kulo kinten, rencang kulo singen , tibak e sanes e " kata vina dengan bahasa Jawa yang halus dengan suara yang lembut

" aduh .... Modyar wes... "gumam vina dalam hati, dengan senyuman palsu yang lucu

Sementara amel yang ada disebelahnya juga hanya menahan tawa sambil menyeruput teh yang sebenarnya sudah datang dari tadi tanpa vina sadari

Vina coba mencuri pandang arman, dan terlihat arman yang duduk bersila dihantarkan sepiring makanan oleh bu rika

" naksir ya... " bisik amel menggoda vina, vina sedikit kaget dan menghindar dari amel, namun ia menerima telp yang ternyata dari ayahnya, namun langsung saja dimatikan oleh vina

" loh.... " amel terheran kenapa dimatikan padahal ia juga melihat bahwa ayah Vina juga menelponnya

Namun, vina mengambil teh yang ada didepannya dan meminumnya sambil sedikit mencuri pandang pada arman

Dan dari sudut yang berbeda, disebuah sudut yang tertutupi bayang, seorang pria yang tak asing lagi mr. Man, memandang tajam vina

Dan disebuah kantor, seorang pria , sugino yang sudah tampak tua didatangi oleh seorang pria yang juga saat itu ikut andil di gudang saat tragedi vina saat itu

" Oh. .... Kawan baikku samuel jefri" sapa sugino menghampiri orang yang bernama samuel Jefri (50) itu sambil memeluknya girang, sedangkan jefri itu juga nampak senang

" bagaimana kabarmu saat ini... Aku dengar kau sekarang dipindah tugaskan di di surabaya betul tidak...? " kata sugino

" oiya kau mau apa ? Kopi ,yang panas, atau yang dingin? " kata sugino lagi

" Kopi saja" kata jefri

" oke oke duduk duduk " pinta sugino mempersilahkan rekannya itu duduk

" jadi bagaimana kamu di surabaya bagus? " kata sugino girang, ia kemudian mengampiri meja dan menelpon seseorang agar dibuatkan 2 gelas kopi

Ia pun menghampiri jefri dan duduk didepannya

" jadi... Bagaimana usahamu saat ini? " tanya jefri sambil mengeluarkan handphone nya dari saku celananya

" ya... Lumayan, semua juga berkat kau juga " kata sugino, sambil melihat jefri memainkan hapenya

Jefri kemudian memperlihatkan foto vina beserta ayah dan ibunya sedang berada di sebuah warung makan

" ini? " kata sugino sambil mengambil hape jefri

" dari mana kau dapat? " kata sugino dengan suara keras

" Mereka kini ada disurabaya "

" Apa? " sugino kaget, namun tak lama kemudian ia tertawa keras, sambil berjalan ke jendela, ia pun juga menghentak hentak kan kaki kanannya seolah sangat girang sekali

Pintu itu terketuk, sugino pun menghampiri pintu itu dan mengambil nampan yang terdapat 2 cangkir kopi dan setoples makanan ringan,

" Sudah pergi pergi pergi... " pintu itu pun ditutup menggunakan kakinya dan berjalan mengampiri jefri

" minum minum minum"kata jefri sambil menyuguhkan kopi itu ke jefri, namun cangkir kopi miliknya malah dilempar kearah pintu, namun seperti yang terlihat, jefri seolah tidak kaget sama sekali

" jadi apa yang akan kau lakukan?" kata jefri sambil menyeruput kopinya

" panggil dia... " kata sugino dengan nada datar namun tegas.