Tertuju
Terlihat vina yang sudah menaiki motornya yang menyala sambil memainkan hapenya, dan terlihat seorang pria berjalan perlahan kearahnya
" Maen apaan vin? " Tanya seorang pria yang seprofesi dengan vina, vina membalasnya dengan senyuman,
" Ni... " Kata vina sambil menunjukkan layar hape pada temannya itu dan terlihat disana bahwa vina kalah
" La itu kan mainan anak anak ... " Kata pria itu
" Biarin, penting hepi" Vina memasukkan hapenya menaikan maskernya dan menutup kaca helmnya, saat ia berjalan meninggalkan temannya ia mengklakson temannya itu seraya berpamitan
" Ayo ya... "
" Yok hati hati " Balas pria itu sambil mengangkat tangannya
Disisi lain mr. Man yang sudah menunggu didalam sebuah mobil, menatap tajam ke arah bank tempat vina bekerja itu, dan muncul juga vina yang di sebrangkan oleh satpam, terlihat vina mengendarai dengan pelan, sedangkan mr. Man yang mulai menekan gas mobil itu, mr. Man mengendarai mobil yang kini berjarak kurang lebih 15 Meter dari vina, saat jalanan terlihat agak sepi ia mulai menginjak pedal gas mobil itu dan langsung berhenti didepan vina
Sontak saja vina yang terkejut langsung rem mendadak dan sedikit menabrak mobil mr. Man.
Vina berhenti dan menghampiri orang yang mengendarai mobil itu,namun saat didepan alangkah terkejutnya vina yang mendapati pengendara itu tidak ada, namun tiba tiba saja spion kiri sepeda vina pecah seolah terkena tembakan, dan untuk ke dua kalinya spidometer motor vina juga tertembak, hal itu membuat vina kaget dan merunduk sambil menutupi kepalanya.
Vina melihat ada sebutir peluru di dekat ban belakang mobil itu
" Apa yang sebenarnya terjadi? "
Vina pun mencoba melangkah perlahan sambil berjongkok, merapat pada mobil itu, ia pun melihat di belakang mobil juga tak ada orang, namun saat sebuah bayangan menutupi sinar matahari, dan saat ia memalingkan pandangannya , nampak sesosok pria kekar bertubuh besar dengan luka di wajahnya yang tak lain adalah mr. Man. Vina merasa tak bisa bergerak bahkan tubuhnya terasa kaku.
"a... Aa... K... Kau.. "
Mulut vina juga terasa kaku bahkan kaki dan tangannya mulai bergetar karena ketakutan
Tanpa banyak bicara Mr. Man membuka pintu, memegang tangan vina dengan erat dan mencoba memasukkan vina kedalam mobil namun siapa sangka kalo lagi lagi ada sebuah tembakan yang meleset mengenai kaki mr. Man,
Vina pun menjerit dengan keras sampai memancing warga sekitar.
Bahkan arman yang baru saja menurunkan sayuran di sebuah lapak terdekat juga terkejut. Saat ia tau bahwa suara itu dari vina , ia pun berlari mencoba menyelamatkannya.
Melihat situasi saat ini Mr. Man mulai panik saat ia melihat warga yang menghampirinya, ia pun lekas membuka pintu dan menarik vina agar ia segera masuk ke mobil. Namun saat ia sudah memegang vina, arman yang sudah sampai disana pun langsung menendang mr, man hingga terjatuh, arman mulai menolong vina dan saat vina melihat wajah arman, tampak raut muka yang tegas dengan sorot mata yang tajam memandang mr. Man
Mr. Man yang mulai bingung karena warga sudah mulai berdatangan akhirnya memilih kabur, ia pun menuju mobilnya dan melarikan diri, sedangkan beberapa warga terlihat ada yang mengejar ada juga yang melempari mobil itu
"terimakasih.. " Kata vina, namun pandangannya masih terpaku dengan raut muka arman
" ya! " jawab arman singkat , yang kemudian ia putar balik kembali ke bentor nya tadi
"vina... " terdengar suara amel cukup lantang dan seorang satpam berlari menghampiri vina
" kamu ga apa apa, aku denger ada yang mau menculikmu? "tanya amel yang kemudian mengalihkan pandangannya pada arman yang mengambil peluru dibelakangnya,
"Eh... Sst" amel memberikan tanda pada vina tentang arman, namun saat vina baru melangkah, arman pergi
"lo.... Kok diem aja...? " Tanya amel agak greget
" A... Anu.. Aku.. "
" ah.. Sudahlah, motormu taruh garasi aja ya... , kamu naik mobil ya... "
Amel pun mengeluarkan hapenya dan memanggil satpam
"pak pak, minta tolong motornya vina taruh digarasi ya "
" oh iya bu siap" jawab satpam itu yang kemudian mengendarai motor vina
Amel yang kini berbicara entah apa tak terdengar oleh vina, pandangannya tertuju pada arman yang saat itu sedang memutar bentornya kembali ke pasar
" vin... Vina... " panggil amel namun vina seolah tidak mendengar, amel mencoba melihat kemana arah pandangan vina dan akhirnya mencubit vina karena kesal
" Aduh... Apa an si...? "
" 1.mobilnya sudah datang" Kata amel sambil menunjukkan sebuah mobil avansa berwarna silver
" 2. Besok kamu libur dulu sampai hari minggu 3.kalo mau mikirin si ... Arman ya.. Dirumah aja, sekarang pulang dulu" sambung amel menggoda
" ah iya maaf, soalnya tadi belum sempat berterimakasih juga, "kata vina sambil berdiri, ia pun berjalan kearah mobil yang dipesankan amel
Namun terdengar suara telp di hape amel, ia hanya melihatnya saja sambil melambaikan tangan pada vina
Di dalam mobil yang sudah berjalan, vina memeluk erat tasnya dengan keadaan gemetar, terlihat ia memejamkan mata sambil menundukkan kepalanya ke arah tas, sementara sopir yang melihat dari kaca spion tak berani bertanya, hanya mampu melihat dan memperhatikan sedikit , berjaga apabila ada yang bisa dibantunya
Sesampainya dihalaman rumahnya, vina berjalan dengan kepala tertunduk seolah memikirkan apa yang terjadi, sedangkan pintu rumah itu terdengar dibuka dengan keras, sontak ibu vina keluar sambil berlari di ikuti ayahnya
" Ayah ibu... "
Ibu vina langsung memeluknya, sedangkan ayah vina mendekat, namun dengan perasaan yang sama dengan istrinya.
"kamu baik baik saja kan? " tanya ibunya sambil melepaskan pelukannya
"ah... Iya tadi banyak orang yang membantu"kata vina pelan, namun dibenaknya lagi lagi muncul arman
" sebaiknya kita masuk saja dulu" pinta pak halim lembut
Vina dan ibunya mengangguk setuju
Sementara itu saat dipasar, arman yang menghampiri warung bu rika tiba tiba saja mendengar tepuk tangan, saat ia mengarahkan pandangannya, ternyata mereka semua bertepuk tangan pada arman,
" Keren lurr... "kata seorang yang mengangkat gelas kopinya
"Salut salut... Josss"kata orang yang mengangkat gelas es tehnya
Namun, seolah arman tak memperdulikannya, dia berjalan ke tempat ia biasanya duduk
Saat ia merogoh sakunya dia melihat bu rika menghantarkan kopi untuk arman.
" kamu terlihat keren di mata banyak orang lo. . " kata bu rika yang terlihat sangat senang, namun arman hanya melempar senyum kecil pada bu rika
Arman kemudian merogoh sakunya lagi dan saat ia membuka genggamannya terlihat sebuah peluru yang tadi dipungutnya
Ia pun mengeluarkan sebuah hape dari tas pinggang yang dikenakannya lalu memfoto peluru itu. Setelah mengirim gambar foto itu kepada seseorang Ia pun menaruh handphonenya di sebelah sambil menyeruput Secangkir Kopi yang baru saja diantar.