Kami menanggalkan pakaian sekali lagi, dan melangkah ke bilik showernya.
"Ayo, kamu bisa membilasnya dulu," kata Jace.
Aku berdiri di bawah sungai dan mengambil sabun cair dari botol di rak di sudut dinding, dan kemudian kami bertukar tempat. Aku menyabuni tangan ku dan menjalankannya dalam lingkaran di atas tubuh ku, mengamati Jace saat air mengalir di tubuh yang dipahat itu. Kami dicuci sebentar, bertukar sesekali sampai selama salah satu switch kami, Jace meraih penisku.
"Sudah agak sulit," katanya. "Tapi kurasa kita punya masalah." Dia tampaknya mengingat beberapa fakta penting. "Bukankah aku berutang blowjob padamu?"