Sang fajar, sinar hangat kembali menghantam permukaan bumi. Ceria langit membiru di atas sana. Seakan sedang memberi harapan pada manusia bahwa tak akan ada mendung atau hujan bahkan badai nanti. Namun, apalah daya? Tak ada yang tahu kejutan apa yang diberikan oleh semesta nanti.
Nata menyisir perlahan rambut coklat tua miliknya sembari sesekali melirik jam dinding di sudut kamarnya. Masih satu jam sebelum bel masuk sekolah nantinya akan berbunyi. Sebenarnya, kebiasannya adalah datang mepet tepat sebelum jam kelas di mulai. Namun, kali ini ia punya niat yang lain. Selepas menyisir helai demi helai rambut panjangnya, Nata meraih tas merah muda miliknya. Tak banyak yang ia lakukan di pagi hari seperti ini. Cukup berbenah dan berdandan, kalau sudah selesai, ia akan pergi ke lantai bawah menemui Pak Dan.