Setelah beberapa saat gerobak bejalan, sampailah mereka ke kawasan pinggir kota yang penuh dengan pohon maple berwarna coklat kekuningan di sepanjang jalan. Lelaki itu menghentikan gerobaknya lalu menoleh ke belakang.
"Sudah sampai."
Ana melihat ke sekelilingnya. Di samping kanannya terlihat sebuah jalan yang berbelok dengan deretan pohon maple yang indah. Ana turun dengan perlahan sedangkan Arlen melompat turun dari gerobak itu. Lelaki pemilik gerobak tersenyum pada mereka.
"Kalian jangan bertengkar lagi," seru lelaki itu.
Ana berpaling menatap lelaki itu lalu tersenyum. Ia membungkuk sebentar. "Terima kasih, tuan."
Lelaki itu mengangguk sambil menatap mereka berdua sejenak lalu melanjutkan perjalanannya. Ana melambaikan tangan pada pemilik gerobak yang pergi meninggalkan mereka. Perlahan-lahan senyuman di wajah Ana menghilang lalu ia mendengus kesal menatap Arlen yang sedang menggaruk-garuk tubuhnya.