Arlen segera berlari ke pintu samping yang menuju balkon. Tangannya mendorong pintu hingga terbuka lebar dan masuk ke sebuah lorong yang melingkari bangunan itu. Di ujung lorong terdapat tangga melingar yang menuju ke ruangan lantai atas dengan beberapa penjaga di depannya. Namun, saat perhatian orang-orang terfokus pada acara pelelangan dan tak terlihat seorangpun di lorong itu, tubuhnya segera menghilang. Tubuhnya muncul di atas balkon tempat orang berjubah hitam sebelumnya. Ia mengayunkan tangannya secepat kilat, sihir pelindung tak kasat mata segera menyelimutinya hingga mata orang awam tidak bisa melihatnya. Arlen berjongkok dan mengulurkan tangannya menyentuh lantai tempat orang berjubah hitam sebelumnya berdiri. Sinar keemasan menyebar di sekitar tangannya. Tak lama kemudian, asap hitam mengepul dari lantai dan terlihat bekas lingkaran hitam untuk teleportasi. Ia mengernyitkan alis matanya.
[Sihir hitam,] ucapnya dalam hati.