"Ini enggak enak dan perutku jadi mual," aku langsung memegangi perutku.
Yunki langsung bangun dari duduknya dan menghampiri diriku. Yunki memberikan segelas air putih hangat padaku, lalu aku langsung meminum air itu.
"Sepertinya aku mau istirahat aja," ucapku setelah meminum air putih itu.
"Mau ke Dokter? Sepertinya kamu sakit." Yunki langsung menyentuh keningku.
"Enggak, mungkin aku hanya kecapean aja."
Aku bangun dari duduk dan melangkah menuju kamar, Yunki enggak mengucapkan apapun. Namun ia menatap kepergian aku dari belakang.
"Apa Yuna sakit?" gumam Yunki.
"Yuna enggak bisa mengosongkan perutnya seperti itu."
Yunki bergegas melangkah menuju dapur, sampai di dapur ada Ika yang langsung membungkukkan badannya dengan sopan.
"Ika, tolong bersihkan makanan yang ada di lantai ruang tuang makan," titah Yunki yang melangkah menuju kitchen set.
"Baik Tuan!" Ika membungkuk lagi lalu melangkah pergi.