"Sepertinya suamiku butuh olah raga yang ektra."
Yunki mendekatkan bibirnya pada telingaku, lalu ia membisikkan. "Aku akan olah raga tiap malam bersamamu di atas tempat tidur kita."
"Ih!" aku langsung memukul pelan lengannya.
"Hehe!" Yunki hanya tertawa lalu mengusap kepalaku.
"Sayang," panggilku sambil menatap Yunki.
"Apa?"
"Cium aku!"
CUP, Yunki mencium bibirku dengan lembut. "Kenapa istriku manja banget?" Yunki memainkan hidungku.
"Tidak apa-apa," aku menyentuh bibir Yunki.
Bibir tipis yang sangat membuatku candu, bibir yang selalu aku rindukan dan selalu inginku sentuh. Yunki menyentuh leherku yang lumayan banyak tanda-tanda merah di sana.
"Jadi ini perbuatan siapa?" tanya Yunki sambil menatapku.
Aku langsung mengerutkan kening ketika Yunki bertanya seperti itu, dan aku mengatakan. "Tentu perbuatan dirimu karena yang memiliki seluruh tubuhku hanya dirimu," jawabku.
"Bagus, jangan sampai ada orang lain memiliki tubuhmu!" Yunki mengubah ekspresi wajahnya menjadi serius.