"Sampai besok anak-anak ibu yang cantik," batinku lalu melangkah pergi menuju kamar.
Sampai di kamar. Aku terkejut melihat Yunki yang udah berbaring di atas tempat tidur. Lalu aku menutup pintu kamar dan menguncinya.
"Cepat juga mencucinya," ucapku setelah berada di depan tempat tidur.
"Ngapain juga lama-lama." Yunki menepuk-nepuk tempat tidur di sampingnya, ia memberikan kode agar diriku cepat tidur di sampingnya.
Aku langsung tidur di sampingnya dan mengambil selimut, aku menyelimuti tubuh kami bersama. Lalu Yunki menaruh kepalaku di lengan kanannya, tidak lupa juga ia mengecup keningku.
"Yuna, boleh aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya Yunki setelah mengecup keningku.
"Silahkan," jawabku.
"Bolehkah aku mengecup bibirmu?" Tiba-tiba Yunki memberikan pertanyaan yang terlalu vulgar.
"Ke ... kenapa harus kecup bibir?"
"Haha udahlah tak jadi." Yunki mengusap kepalaku. "Ayo sebaiknya kita tidur aja!"
***
Hari demi hari berganti.
Sebulan kemudian berlalu.