"Maafkan aku, Jimi!"
Aku langsung menghapus pesan itu dan aku tidak membalasnya juga. Aku lebih baik melakukan ini agar suamiku tidak berpikir aneh-aneh padaku.
"Aku harap semoga kamu bisa menemukan wanita lain di luar sana yang lebih dariku," batinku.
Aku langsung menatap wallpaper ponselku yang memakai fotoku dengan kembar, aku tersenyum setelah melihat foto kami.
"Aku masih rindu kembar, maafkan ibu ya nak enggak bisa tidur di rumah malam ini." Lagi-lagi aku sangat melow malam ini.
Aku memang merindukan kembar dan kalau besok aku pulang dari rumah sakit sore hari, berarti udah dua hari aku enggak menjaga kembar.
"Ah sedih sekali!"
Setelah merindukan kembar, aku memikirkan Bella. Bagaimana perjodohan Bella selanjutnya? Karena semenjak itu, Bella tidak bercerita lagi tentang perjodohannya dengan pak Nandi.
"Haruskah aku menghubungi Bella?"
