"Besar? Maksudnya?" Ayah Pratama tidak mengerti dengan ucapan istrinya itu.
"Ayah ini gimana sih, mereka udah malam pertama,"ledek ibu Pratama sambil melirikku dan Yunki.
"Wah? Masa?" Ayah Pratama kembali melirik leherku.
"Ayah apaan sih!" Yunki enggak suka kalau istrinya di lihat seperti itu walaupun oleh ayahnya sendiri.
"Ciye ada yang cemburu," goda ibu Pratama.
Yunki enggak menghiraukan ke dua orang tuanya lalu ia melangkah pergi menuju kamar kembar. Aku melirik ponsel Yunki tertinggal di atas meja makan, aku langsung mengambil ponselnya dan mencoba melangkah ke kamar kembar.
Namun. "Aduh," gumamku yang masih sakit berjalan terburu-buru.
Ayah dan ibu langsung melirikku. Ibu langsung bangun dari duduknya dan menghampiri diriku.
"Masih sakit ya?" tanya ibu Pratama setelah berdiri di sampingku.
"Masih sakit?" batinku.
Udah pasti ibu Pratama tau apa yang terjadi semalam, aku sangat malu hari ini di depan mertuaku tapi mau gimana lagi.