Sampai di apartemennya, Natasya sangat puas atas semua fasilitas yang telah di siapkan oleh Papinya.
Interior apartemen yang sangat elegant komplit beserta isi yang di perlukan oleh Natasya. Meski ruangannya tidak sebesar rumahnya, tapi apartemen dengan lantai teratas itu sudah sangat memanjakannya.
Baru saja, dia memasuki ruangan demi ruangan yang sempat ia telisik, Natasya langsung memainkan jari jemarinya menelpon Papi Gathan meski waktu di Birmingham sudah tengah malam.
"Hallo, Pi! Terimakasih banyak atas semua yang sudah Papi persiapkan ini. Ini sangat istimewa, Natasya suka,"
"Syukurlah kalau kamu suka. Baik-baik di sana ya! Bilang sama kakakmu jangan lama-lama di sana! Kantor sangat membutuhkan dia."
Pagi di indonesia terasa sepi tanpa Daniel dan Natasya di meja makan. Terlebih karena Rayno masih merajuk, dia tidak makan satu meja dengan orang tuanya.
"Siap bos! Laksanakan!" Iseng Natasya seolah menjadikan Pipinya sebagai teman sebaya.