Pada zaman yang jauh, dalam zaman kejayaan yang telah berlalu, ada sebuah bangsa yang berlimpah ruah dan makmur. Kehidupan warganya dipenuhi dengan kebahagiaan, dan teknologi telah maju pesat di bawah pimpinan Keempat Kesatria Suci, tanpa campur tangan dewa.
Kebahagiaan itu singkat. Bangsa ini terjerumus dalam perang yang membinasakan, dipandang sebagai "Hukuman dari Langit" oleh bangsa-bangsa lain karena mereka memilih untuk tidak memuja dewa. Kehancuran pun melanda, dan perbudakan, kekerasan, ketamakan, dan diskriminasi merajalela, merusak kesucian tanah mereka. Bahkan Keempat Kesatria Suci, yang bersumpah untuk melindungi tanah mereka, tergoda oleh kekuatan dan berbalik melawan sumpah mereka sendiri.
Mereka, yang sebelumnya saudara-saudara dalam persaudaraan, saling memerangi. Ada yang berani mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan tanah kelahirannya, sementara yang lain berbalik menjadi musuh.
Di tengah keputusasaan, ada seorang Kesatria yang diremehkan, Kesatria Pedang. Dia memilih untuk berdiri melawan teman-temannya sendiri, termasuk Kesatria Tombak salah seorang sahabat bagaikan saudaranya sendiri.
"Sudah lama kita tak berjumpa" ujar Kesatria Pedang dengan nada seru.
"Tak kusangka, kau memilih mempertahankan kekosongan ini" jawab Kesatria Tombak.
"Kunyatakan pada sang penguasa langit! Akan kubendung semua hujaman dan sambaran tombak engkau" seru Kesatria Pedang.
Kesatria Pedang bersumpah untuk melindungi tanah kelahirannya meskipun nyawanya harus dipertaruhkan. Pertarungan antara Kesatria Pedang dan Kesatria Tombak berlangsung sengit, dan pada akhirnya, Kesatria Pedang hampir menang
Kesatria Tombak telah mengikat kontrak dengan iblis dan membalikkan keadaan. Iblis itu mengutuk para pahlawan saat mati, mengubah mereka menjadi daging busuk, dan Kesatria Pedang tidak mampu menghadapinya sendirian. Kesatria Tameng datang untuk membantunya.
Dua lawan satu, Kesatria Tombak masih unggul dalam kecepatan dan ketangguhannya. Kesatria Pedang memiliki rencana tersembunyi. Dia berhasil menyegel setengah kekuatan iblis dari Kesatria Tombak dan melemparkan pedangnya, menancapkan Kesatria Tombak ke dalam Batu Besar dan meruntuhkan daerah sekitarnya. Wilayah itu dikenal sebagai Jurang Abyss, tempat Kesatria Tombak terakhir berada.
Keempat Kesatria Suci menjadi legenda turun-temurun, mewariskan pengetahuan tentang ilmu kehidupan dan senjata kepada generasi berikutnya. Mereka mengajarkan aliran murni yang diturunkan langsung oleh mereka sendiri. Aliran lain juga berkembang seiring berjalannya waktu.
Tidak tahan lagi dengan perang, beberapa wilayah bangsa ini ingin memisahkan diri. Salah satu pecahan membentuk Desa Caelfall, sebuah wilayah yang berada dekat Jurang Abyss dan berada dibawah naungan Kerajaan Southbrid. Desa ini terletak di wilayah sentral dan untuk saat ini tengah dalam konflik dengan Kerajaan Easthorn.
Kabut Abyss yang mematikan selalu hadir, menjadikan Desa Caelfall sulit dijangkau oleh kedua kerajaan. Setiap 100 tahun sekali, kabut itu menghilang, menjadi peluang bagi kerajaan-kerajaan untuk menyerang dan mempertahankan wilayah kekuasaan mereka.
Di tengah ketegangan itu, ada empat anak muda yang tinggal di Desa Caelfall. Ren dan teman-temannya, meskipun hidup dalam kemakmuran, harus menghadapi ancaman yang datang dari dua kerajaan yang berusaha merebut wilayah mereka.
Dengan segala misteri dan bahaya yang mengintai, masa depan Desa Caelfall dan nasib Keempat Kesatria Suci yang terkutuk menjadi semakin gelap.