Chereads / my cat is boy (LGBT) / Chapter 4 - Move on

Chapter 4 - Move on

"siapa kamu maling ya pergi!!" lelaki itu terbangun dan menarik sapu sampai echan ikut tertarik hingga membuat muka echan dan lelaki itu sangat dekat dan saling bertatapan.

lelaki itu tersadar lalu mendorong echan dengan kuat , echan terkejut lalu terjatuh.

" itaaai" (sakit ) ucap echan mengadu kesakitan

laki - laki itu berdiri dan hanya membuang muka dengan menyilangkan tangannya di dada

echan berdiri lalu menatap laki - laki itu dia terpana dengan pesona laki - laki itu karena dia begitu tampan seperti idol atau aktor dia tinggi,putih,rambutnya pun juga putih, mempunyai mata yg tajam dan tubuh yg seksi. tapi kenapa laki-laki ini bisa ada di sini ? echan yg penasaran pun bertanya

"anatahdare?" (kau siapa?)

"apa kau harus tau ?"

"iya harus !! kenapa kau bisa ada di sini?!!" tanya echan dengan geram

"oke akan ku kasih tau tapi percaya atau tidak itu terserah kamu"

"oke kau siapa?"

" watashi wa Anata no nekodesu"(aku adalah kucingmu) ucap lelaki itu dengan muka datar

"jodanjanai!!!" (jangan bercanda)

lelaki itu yg tadinya berdiri sekarang dia sedang duduk manis di sofa menyilangkan kakinya

"terserah kau percaya atau tidak." ucap lelaki itu acuh.

"KAU !!! " echan mengepalkan tangannya dan mencoba untuk menahan emosi.

"apa kau tidak percaya?" tanya lelaki itu dengan muka datarnya

"mana mungkin aku percaya kalau kau itu adalah kucing ku."

"apa muka ku keliatan sedang bercanda?"echan diam dia sedang berpikir apakah dia harus percaya atau tidak tetapi dari mukanya dia begitu serius tapi mana mungkin seekor kucing bisa menjadi manusia.

echan yg melamun itu pun tersadar.

"kalau kau tidak percaya coba cari kucingmu itu"

"oke aku akan mencari kucingku"tanpa pikir panjang echan pun langsung mencari kucingnya dia akan membuktikan bahwa kalau dia bukan kucingku

setelah lamanya mencari ke seluruh ruangan apartemen

kucing itu masih belum di temukan sedangkan lelaki itu duduk di sofa sambil melihat echan mencari kucingnya

"apakah kau sudah menemukanya?" ucap lelaki itu

"belum di mana kau menyembunyikan Akari?!!" echan menghampiri lelaki itu lalu menarik kerah bajunya

"aku tidak menyembunyikannya dan jangan sebut nama bodoh itu kepadaku" tatapan laki - laki itu menjadi tajam dan membuat echan mundur melepaskan kerah bajunya.

echan menghembuskan nafasnya

"kalau kau beneran kucingku coba buktikan"

"aku tidak bisa"

"kenapa?" tanya echan

"karena matahari belum terbit"

"haa?" echan mengerutkan keningnya apa Maksutnya? apakah dia bercanda lagi pikirnya

"jodanjanai !! kau keluar dari apartemen ku"

"aku tidak bisa" jawab lelaki itu

"doushite?"(kenapa)

"karena aku tidak punya tempat tinggal"

echan menghembuskan nafasnya

"apa kau lupa denganku?"

"nani ? apa maksudmu?"

"cih yah sudahlah" jawab lelaki itu dengan acuh.

echan diam sedang berpikir apa yg di maksudnya ? apa aku sudah pernah bertemu dengannya? echan yg penasaran pun langsung menanyakannya.

"aku tidak mengerti apa maksudmu coba kau jelaskan"

"aku tidak mau menjelaskan itu hal yg merepotkan" lelaki itu membuang muka

" kalau kau tidak mau menjelaskan sekarang kau keluar dari apartemenku!!"

"aku tidak mau" lagi - lagi echan menghembuskan nafasnya dia lelah bicara dengannya

"Anata no namaewa nanidesuka?" (nama kamu siapa? )

"Akio kau?" jawab Akio dingin

" watashi wa echan Desu yorosiku" ( aku echan salam kenal) Akio hanya mengangguk kan kepala

"sekarang kita sudah berkenalan cepat katakan apa aku pernah bertemu denganmu? dan itu kapan ?"

"semalam" jawab echan dengan singkat

"semalam? jangan - jangan apa kau yg menaruh baskom,handuk kecil,dan air di kamarku serta mengotori apartemenku ?" Akio hanya mengangguk

"Nani !! jadi itu bukan mimpi"

"bukan"

"aku sungguh tidak percaya"

"terserah"

"apa kau juga yg menaruh aku ke kamar?" Akio mengangguk

"kau sungguh merepotkan dan berisik" ucap Akio dengan muka datarnya

"apa aku mengigau apa aku mengatakan hal yg aneh?"

"kau hanya menggigil kedinginan dan aku memelukmu"

"Nani !! kau memelukku apa kau gay?" echan bergidik ngeri dan menutupi dada dengan tangannya

"apa yang kau lakukan saat aku tertidur?" pikiran echan menjadi kemana mana.

Akio menghembuskan nafasnya dan memijit pelipisnya

"kau mengigau kedinginan aku memelukmu agar kau tidak menggangguku tidur karena kau sangat berisik"

"owh gomenesai aku telah salah paham terhadapmu"

"Hmm" Akio meresponnya hanya bergumam

"arigatou udah merawat ku" Akio mengangguk

"kruyukk" perut Akio berbunyi

"apa kau lapar?"

" iya aku lapar berikan aku sesuatu"

"aku tidak punya makanan aku lupa membeli bahan makanan"

"cih" Akio berdecih

"owh aku ada makanan buat mu "

"mana ?"

"sebentar akan ku ambilkan" echan langsung berlari ke dapur dia membuka lemari yg ada di dapur.

di sana ada makanan kucing untuk Akio lalu dia menghampiri Akio dengan membawa makanan kucing dan juga piring untuknya.

"nih aku sudah membawakannya" echan menaruhnya dimeja. Akio kesal kenapa dia membawa makanan kucing untuknya

"kau pikir aku kucing?!! kenapa kau membawa makanan itu!!"

"bukanya kau mengatakan bahwa kau adalah kucingku"

"kau itu sangatlah bodoh aku ini sedang menjadi manusia bukan kucing"

"tapi stok makananku sudah habis aku lupa membelinya tadi"

" kita makan diluar saja"Akio berdiri

"apa kau punya uang?"

"tidak"

"terus kau mau beli makanan pake apa?"

"uangmu"

"Nani!! uangku aku tidak mau mentraktirmu"

"apa kau mau aku mati kelaparan?"

"itu kan hidupmu "

"aku telah merawatmu semalam apa ini tanda terima kasihmu? dengan memukuli ku menggunakan sapu dan membiarkan ku kelaparan apa kau tidak punya utang Budi terhadapku?" echan yg merasa bersalah dan juga berterimakasih kepadanya dia pun mentraktir Akio

"owh baiklah aku akan mentraktirmu"

"kau mau makan apa"? tanya echan ke akio

"ramen " ucap Akio dengan singkat

"baiklah"

sekarang Akio dan echan sudah sampai ke restoran ramen di dekat apartemen echan. mereka sedang memesan ramen

"permisi tuan mau pesan apa? ucap mbak pelayan

"Akio san kau mau persen apa?" Tanya echan ke akio

"samakan denganmu"

"oke kalau gitu pesan ramen 2 sama soda dua"

"mohon tunggu sebentar tuan" echan merespon hanya mengangguk dan tersenyum ke pada pelayan.

pelayan itu langsung pergi untuk mengantarkan pesanan untuk mereka berdua.

"lihat dia yg rambutnya putih dia ganteng banget"

"apakah dia aktor atau dia idol"

" sepertinya begitu"

pengunjung para wanita yg ada di belakangnya tempat echan dan Akio mereka sedang menggibah Akio karena mereka sedang terpesona dengan ketampanan akio.

echan mendengar bisikan wanita itu.

"kau begitu populer di kalangan wanita apa kau sudah punya pacar?"tanya echan penasaran

"tidak punya"

"doushite?"

"merepotkan"

"jadi kau tidak pernah pacaran?" Akio menggeleng kan kepalanya

"kau?" Akio bertanya kepada echan

"apa?"

"sudah pernah pacaran?"

"aku pernah selama dua tahun hampir 3 tahun tapi kemarin sudah putus dengannya "

"doushite?"

" dia di jodohkan oleh orang tuanya" Akio hanya mengangguk kan kepalanya sedangkan echan dia terdiam mengingat yumi mantan pacarnya.

"permisi tuan ini pesanannya" echan tersadar dari lamunannya karena pesanannya sudah datang.

"owh iya makasih" echan tersenyum kepada pelayan.

lalu mereka pun makan dengan tenang tidak ada percakapan di antara mereka. selesai makan mereka pulang ke apartemen echan,

saat di depan pintu apartemen

echan melihat ada yumi di depan pintu yg sedang menunggu echan.

"yumi Chan ?" panggil echan

"echan Kun kau dari mana dan lelaki yg ada di samping mu itu siapa?"

"aku habis makan diluar dan dia temanku kenalin dia Akio san dan Akio san dia yumi Chan " ucap echan dengan memperkenalkan Akio ke yumi

"yorosiku" ucap yumi dengan menundukkan kepala ke akio

"iya yorosiku" Akio juga menundukkan kepala

"kenapa kau ada disini?"

"aku ingin memberikan ini kepadamu" yumi menyodorkan sebuah undangan ke echan

echan menerima undangan itu dan membacanya ternyata undangan pernikahan Rey dengan yumi.

"apakah kau akan menikah dengan Rey Kun?" yumi mengangguk dan menundukkan kepala

"kenapa begitu cepat ?"

"orang tua kita yg menentukan pernikahan kita" echan merasakan sesak di dada dia memegang dadanya. dia tersenyum pedih karena yumi akan menikah.

mungkin sudah tidak ada harapan lagi dia akan bersama dengan yumi.

hubungan 2 tahun yg hampir 3 tahun itu akan pupus dan hanya sebuah kenangan.

dan mulai sekarang echan akan berjuang untuk melupakan yumi dan mendapat pengganti baru atau fokus dengan kuliah dia harus segera move on dengan yumi

bersambung....