echan berhenti berbicara setelah itu dia ikut makan bersama Akio tidak ada percakapan di antara mereka.
setelah selesai makan echan mencuci piring dan Akio menghampiri echan dia membuka kulkas mengambil kaleng bir lalu meminumnya.
echan pun melihat Akio yg meminum birnya
"Akio san bukanya aku udah bilang kalau mau ambil minumanku atau makananku kau harus bilang dulu padaku"
"kapan kau mengatakannya?"
"semalam apa kau lupa?"
"tabun"(mungkin)
"Dasar" echan menghela nafasnya Akio berjalan ke ruang tv lalu menonton tv dengan meminum bir.
echan yg sudah mencuci piringnya dia menghampiri Akio.
"Akio san kau mau ikut ke pernikahan yumi chan tidak?"
"apa kau akan ke sana?"
"iya aku akan ke sana"
"bakajanaino? (apakah kau bodoh?)
"aku sudah diundang dan aku sudah bilang ke yumi Chan aku akan datang tidak enak kalau tidak ke sana" ucap echan dengan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal
"aku juga akan ikut aku bosan berada di sini"
"kalau begitu aku mandi dulu nanti aku pinjemin Jass untukmu " Akio merespon dengan anggukan echan berjalan menuju kamar mandi untuk mandi
Akio menonton tv sambil menunggu echan yg sedang mandi. setelah beberapa menit
echan sudah selesai mandi dan juga sudah menggunakan baju jasnya yg berwarna putih.
"akio san sekarang giliran mu untuk mandi"
"aku malas mandi bagaimana kalau aku langsung mengganti baju" Akio berdiri lalu mengangkat bajunya dan melepaskannya terlihat perut sixpack yg dimiliki Akio membuat muka echan memerah dan terpesona dengan perut sixpack nya dan juga mukanya yg tampan dan tubuhnya yg seksi
"a a Akio san pake baju mu itu dan sana kau mandi sekarang!!" ucap echan melihat ke arah lain karena tidak mau terpesona dengan perut sixpack nya itu
"baiklah" Akio menghela nafasnya karena dia begitu malas untuk mandi
echan duduk di sofa lalu bersandar dan memijat pelipisnya dia begitu bingung terhadap pikirannya tadi kenapa dia bisa terpesona dengan perut sixpack nya? kenapa dia begitu menyukai wajah tampan Akio? kenapa seekor kucing bisa mempunyai tubuh seksi itu? dan siapa sebenarnya akio ? semakin echan berpikir semakin pusing kepala echan karena banyak pertanyaan - pertanyaan yg membuat dia penasaran.
Akio kini sedang mandi diguyur dengan air shower dia berpikir kapan terakhir kali dia mandi ?
saat dia mejadi kucing dia jarang mandi dan malas untuk mandi begitupun saat menjadi manusia sikap malasnya saat menjadi kucing menular di tubuh manusianya.
Akio selesai mandi lalu keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang dia tidak tau handuknya ada di mana dia cari kemana - mana tidak di temukan
Akio akhirnya menghampiri echan dengan badan yg telanjang.
'hei handuknya ada di mana?"
echan yg terasa terpanggil menengok melihat akio san echan melihat muka Akio, melihat perut sixpack Akio,lalu melihat bawah badan Akio echan ngebug lalu tersadar
"ehh Kon*tol!!!!"
"kenapa kau bertelanjang seperti itu sih" ucap echan dengan melihat ke arah lain dengan muka yg merah
"aku tidak menemukan handuk'
"handuk ada di kamarku"
"bajunya?"
"akan ku ambilkan sana cepat ke kamarku"
"oke tapi kenapa muka mu merah"
" ti tidak mukaku tidak merah sana kau ke kamar"
Akio pergi ke kamar echan.
echan menghela nafasnya "kenapa aku harus membuang muka dan muka ku kenapa merah? lagi pula dia laki - laki dan aku juga laki - laki kenapa dia begitu tampan apa mungkin aku menyukainya tidak mungkin dia laki - laki sedangkan aku juga laki - laki tidak mungkin aku menyukainya arghhh memikirkan itu bikin aku gila" echan mengacak-acak rambutnya dia bingung dengan perasaannya ke Akio dengan cepat dia ke kamar dan mengambil Jas untuk akio.
Akio sudah menutupi bawahannya dengan handuk tapi tidak dengan perut sixpack nya.
echan mengambil setelan jas yg berwarna hitam di lemarinya.
"nih kau pake" echan menyodorkan Jass dan akio mengambilnya
"aku akan keluar kau pakailah jasnya"
"eemm"
"apa kau bisa memakainya?"
"kau meragukan ku?
"tidak maksud ku bukan begitu kau kan seekor kucing"
"aku juga manusia apa kau ingin memakai kan aku Jass?" Akio semirik lalu berjalan mendekati echan sedangkan echan berjalan mundur
"cepat pakaikan aku jass"
"tidak kau pakai sendiri"
echan langsung lari keluar dari kamarnya sedangkan Akio dia tersenyum dia begitu sangat suka menggoda echan.
echan sedang duduk di sofa sambil menunggu Akio yg sedang memakai baju dan juga dia sedang memikirkan Akio dia begitu seksi tadi saat asik melamun.
Akio keluar dari kamar yg sudah memakai setelan jas milik echan yg begitu pas di badan Akio dengan rambut yg masih berantakan
echan yg melihat Akio pun terpesona dengannya di dalam hati echan sedang berbicara
"astaga kenapa dia begitu seksi apa lagi saat memakai jass aku sangatt iri dengannya"
echan melamun
"hei kau tidak apa - apa? "
" a aku tidak apa - apa"
"kenapa sikapmu aneh sekali dari tadi?"
"itu gara - gara kau bakaa" ucap echan di dalam hati
"aku tidak apa - apa cepat kau rapihkan bajumu lalu memakai dasi"
"aku tidak bisa memakai dasi"
"nani!! doushite? "
"karena aku terlalu malas memakainya"
echan menghela nafas
"kalau begitu aku akan memakaikan mu cepat kau rapihkan rambutmu"
"baiklah"
echan berjalan menuju ke kamarnya Akio mengikuti echan ikut ke kamarnya.
saat sudah masuk kamar.
Akio langsung mengambil sisir rambut untuk merapikan rambutnya sedangkan echan mengambil dasi di lemarinya
"apa kau sudah merapikan rambutmu?"
"iya sudah"
"sini aku akan memakaikan mu dasi"
Akio berjalan mendekati echan lalu berhadapan dengan Echan.
echan menatap mata Akio begitupun dengan Akio mereka saling tatapan entah kenapa ada perasaan nyaman saat bertatapan dengan Akio.
Echan tersadar lalu melihat ke arah lain
"ekhem " echan berdehem agar tidak terlalu canggung lalu mengalungkan dasi ke leher Akio Akio pun menunduk untuk melihat echan yg sedang memakaikan dasi untuknya lalu Akio dengan sengaja merangkul pinggang echan untuk mendekat.
echan kaget karena di rangkul dan di paksa untuk mendekat oleh Akio itu membuat jantungnya tidak aman dia merasa deg deg kan saat dekat dengan Akio karena ini terlalu dekat.
echan sudah menyelesaikan lalu mendorong akio
"a ayo kita berangkat nanti terlambat"
Akio berjalan keluar kamar Akio pun mengikutinya
lalu mereka keluar apartemen dan tidak lupa Echa n menguncinya
"naik apa kita ke sana ?" tanya Akio
"naik motor sport ku aku akan mengambilnya " Akio mengangguk echan langsung pergi ke garasi untuk mengambil motor nya.
Akio kini sedang di luar apartemen sedang menunggu echan.
echan menghampiri Akio dengan motornya
"ayo naik pakai ini " echan memberikan helm ke pada Akio dia pun mengambil helm itu lalu memakainya kemudian naik ke motor echan.
echan langsung mengegas motornya pergi ke pernikahan yumi
setelah sampai ke pernikahan yumi.
echan memarkirkan motornya lalu turun bersama Akio dan tidak lupa mencopot helm dari kepalanya kemudian mereka masuk ke dalam gedung pernikahan yumi banyak cewek yg sedang berbisik karena melihat Akio karena ketampanan nya
"wow lihat itu cowok ganteng bangett"
"astaga dia sangat seksi"
"coba dong kau minta nomor telepon nya"
"tidak ah aku tidak berani"
"apa dia artis atau idol dia begitu tampan"
begitulah bisik - bisik perempuan kepada Akio tetapi Akio hanya bersikap acuh dengan muka coolnya
"di sini begitu rame"
"dan juga berisik" ucap Akio
"namanya juga pernikahan"
"Akio san ayo ke sana di sana ada temanku" ucap echan menunjuk teman echan duo saudara tiri Misaki dan kichiro
"hmm ayo" ucap Akio
lalu mereka berjalan mendekati duo saudara tiri
"kichiro Misaki" panggil echan
"echan ternyata kau beneran kesini"
" iyalah masa aku tidak datang tidak enak kalau tidak datang" ucap kichiro
"dasar kau memang baka" echan tersenyum dengan menggaruk kepala bagian belakang yg tidak gatal
"kau siapa ?" ucap Misaki ke akio
"dia akio san temanku" ucap echan memperkenalkan Akio ke duo saudara tiri
"wah dia begitu tampan"
"Akio Kun hajimasite kichiro Desu yorosiku" perkenalkan kichiro senang bertemu denganmu
"yorosiku"
"watashi wa Misaki Desu yorosiku"(aku misaki senang bertemu dengan mu
"yorosiku"
"echan kok aku pernah dengar nama itu ya?" ucap kichiro
"mungkin kau mendengar nya dari orang lain" Jawab echan
"bukan kayaknya"
"terus?"
kichiro mengingat ingat
"owhh tadi sore kan kau menyebut nama Akio"
"owh benarkah?"
"iya"
Akio dan Misaki menyimak dengan percakapan kichiro dan echan
"kalau tidak salah bilang kau mengatakan bahwa akio adalah kucingmu"
"ahh itu tadi aku mau bilang aku lupa kasih makan kucingku dan aku akan berangkat bersama Akio ke sini"
"owh begitu tadi kau tidak menjelaskan dengan benar"
"hahaha. karena aku tadi terburu buru"
Misaki dan Akio kini sedang meminum wine dengan menyimak Akio dan kichiro.
"aniki aku juga mau minum wine"
"tidak boleh" kichiro memasang muka cemberut
"Akio san kau dapat wine itu dari mana?"
"apa kau mau meminum nya?"
"iya "
"tidak boleh"
"kenapa?"
"kau begitu menyebalkan saat mabuk"
"benarkah aku tidak akan merepotkan mu ? "
" apakah kau lupa semalam kau berkata seperti itu dan akhirnya kau merepotkan ku dan menjotos ku"
"ah apakah iya ?" Akio mengangguk
"gomenesai " Akio menundukkan kepala dengan perasaan yg bersalah
"hmm iya awas kalau kau mabuk"
"iya aku takkan mabuk"
dan sekarang gantian Misaki dan kichiro yg menyimak percakapan Akio dan echan
"apakah kalian sepasang kekasih?" ucap kichiro
"tidak mana mungkin aku menyukai lelaki"
"tapi kalian sangat serasi"
" jodanjanai mana mungkin lelaki sama lelaki dapat bersama"
"kau tidak tau yg namanya perasaan itu lelaki ataupun perempuan itu sama saja kalau kau menyukai lelaki dan nyaman terhadap lelaki itu kau tidak akan peduli dia kalau dia lelaki dan bukan perempuan yg penting kau nyaman dengannya dan mencintai nya"
"jangan bahas itu aku masih suka sama perempuan"
"hahaha kita lihat aja nanti" ucap kichiro
"apa maksudmu?"
"tidak bukan apa - apa"
suasana pun sangat hening semua terdiam karena sudah waktunya pernikahan akan di mulai