Rara mengambil Iphone lalu membuat snapgram jika sedang melakukan perawatan. Setiap melakukan perawatan ia selalu membagikannya di medsos. Ia ingin memamerkan kepada semua orang terutama pegawai TA jika ia melakukan perawatan mahal.
Rara manusia bermulut ember. Ia selalu membagikan aktivitasnya di medsos. Mulai dari makan, minum, nyalon, shopping, liburan dan kerja. Ia ingin menunjukan pada dunia siapa dia sekarang.
Rara sibuk memainkan Iphone seraya menunggu observasi. Sebuah panggilan telepon masuk. Rara membaca nama pemanggil dilayar Iphone.
"Dina. Ngapain ni anak nelpon?" Rara bicara pada dirinya sendiri. Rara segera menjawab panggilan Dina.
" Incess lo ada dimana?" Dina memanggil Rara dengan sebutan Incess.
Gundik Rara tentu senang dipanggil Incess karena panggilannya sama dengan penyanyi Syahrini. Suatu kebanggaan untuk Rara dipanggil Incess. Dina salah satu pramugari TA yang jago menjilat. Ia menjilat pada Rara agar posisinya aman dan ia memanfaatkan Rara untuk tujuannya. Apa pun permintaan Rara akan dipenuhi Dina. Ibarat kata mereka simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Dina sebenarnya jijik dengan kelakuan Rara tapi bagaimana pun ia membutuhkan Rara. Jika ia bisa melempar Rara dari Gunawan ia akan melakukannya dan akan menggantikan Rara menjadi gundik Gunawan. Namun sayangnya Gunawan lebih tertarik pada Rara dan lelaki itu tunduk pada Rara. Apa pun akan dilakukan demi Rara walau menjadi orang bodoh sekali pun.
"Gue lagi di Mey Mey Beauty Clinic perawatan. Hidung gue radang abis ditonjok bini Daddy."
"Ya ampun Incess. Lo gapapa?" Dina sok khawatir dan panik. Dalam hati Dina mensyukuri dan malah berharap istri Gunawan melabrak Rara dan menyiram gundik itu dengan air keras.
"Gapapa sich cuma hidung gue radang. Lo tahu kan gue baru oplas sebulan yang lalu di Korea. Gue kesal sama Irma bininya Daddy. Beraninya nonjok gue."
"Lo emang harus kesal Incess. Masa dia mau merusak hidung mahal lo." Dina bukannya menasehati Rara supaya tidak cari masalah dengan istri Gunawan malah mengompori.
"Emang gue kesal. Gue udah bilang sama Daddy buat kasih pelajaran sama istri dan anaknya bernama Tita. Berani-beraninya mereka bikin gue kayak gini. Gue ga terima direndahkan begini. Gue ke rumah Daddy buat jemput dia dan ingatin rapat eh istri kurang ajar itu malah menghina dan nonjok gue. Gue ini wanita kesayangan Daddy. Untung Daddy segera datang dan marahin perempuan tua itu. Daddy langsung nampar istrinya. Perempuan itu emang ga tahu diri Din. Udah syukur gue ga minta Daddy ninggalin dia. Kalo Daddy ninggalin dia mau makan pake apa?" Kata Rara arogan dan tak tahu malu.
"Ga tahu diri juga istrinya," kata Dina pura-pura membela Rara. "Dah syukur sahabat gue masih berbaik hati. Gemes gue sama istrinya. Udah tua ga tahu diri."
Jika Dina boleh jujur yang ga tahu diri dan ga punya malu itu Rara. Istri Gunawan wajar marah karena Rara berani datang kerumah menjemput suaminya. Istri mana yang tidak meradang jika pelakor datang ke rumah dengan arogan mengaku selingkuhan suaminya?
Pasti semua istri di dunia ini tidak terima perbuatan Rara. Para istri sah pasti ingin menguliti dan menelanjangi Rara ditempat umum. Kalau perlu mereka akan menggunduli kepala Rara dan merusak wajah wanita itu.
"Iya istri ga tahu malu. Untung Daddy bela gue daripada wanita itu." Rara jumawa tersenyum licik.
"Tapi gue juga kesal sama anaknya Din. Tita itu mendorong gue hingga membentur dinding." Rara bercerita dengan gamblang.
Mampus lo! Kenapa ga sekalian aja anak Gunawan mencincang lo? Dina mengumpat dalam hati.
"Gue kesal dengarnya Incess. Jahat banget mereka sama lo. Untung Pak Gunawan bela lo daripada istrinya. Incess kami ga boleh diperlakukan begini. Lo orang baik dan ga layak dapat perlakuan kayak gitu." Dina lagi-lagi menjilat membela Rara. Jilat terus Din ampe licin! Kok tipe manusia kayak Dina banyak dimuka bumi?
"Lo tahu ga apa yang gue lakuin sama istrinya Daddy?" Rara berteka teki.
"Apa?" Seketika Dina kepo.
Apa yang dilakukan gundik sialan ini pada istri Gunawan? Jika Dina jadi istri Gunawan ia akan membayar orang untuk membunuh Rara. Gundik alias pelakor kayak Rara ga boleh dibiarkan hidup.
"Gue pukul kepala istrinya pake vas bunga," ucap Rara tertawa bangga tanpa rasa bersalah.
Dina tertegun dan tak habis pikir dengan perbuatan Rara. Seharusnya istri Gunawan yang memukul Rara bukan sebaliknya. Dina sempat melamun namun ia segera sadar.
"Pak Gunawan ga marah sama lo?"
"Enggak. Malah Daddy bawa gue pergi dari rumahnya. Eh lo ngapain nelpon gue Din?" Rara keasikan cerita hingga lupa menanyakan maksud Dina menelponnya.
"Gue hampir lupa Incess. Daddy lo masuk rumah sakit," ucap Dina sok panik.
Rara kaget dan bangkit dari tempat tidurnya. Ia tak percaya ucapan Dina. Tadi Gunawan baik-baik saja mana mungkin dirawat di rumah sakit.
"Lo jangan bohong!" Rara membentak Dina. Rara kurang percaya dengan informasi Dina.
Dina dongkol dibentak Rara. Bukannya berterima kasih malah dapat bentakan dari Rara.