Chereads / BLACK PALADIN / Chapter 2 - BAB 1

Chapter 2 - BAB 1

Tanggal 32 Aquarius tahun 1900

telah terjadi sebuah tragedi mengerikan di Akademi Aeros. lautan darah manusia menghujani seluruh kawasan pulau tersebut

teriakan, rintihan yang memekakkan telinga terdengar dimana mana

dan dentuman ledakan sihir yang saling bertabrakan terdengar saling balas membalas. suara bunyi gemericik pedang yang saling beradu pun samar-samar terdengar

dipimpin oleh sekawanan Knightmage berjubah dan bertudung hitam, puluhan hingga ratusan makhluk aneh datang secara tiba-tiba menyerang Akademi itu, ada yang berkepala kelelawar, ada pula yang berkepala Serigala dan masih banyak lagi makhluk lainnya.mereka menyerang Ditengah-tengah sebuah pertandingan duel yang tadinya akan memeriahkan sebuah acara tahunan bernama Endless Fight.

mereka menamai diri mereka dengan sebutan nama VANQUISH, abdi sang CHAOS

Tidak ada tempat yang aman di Akademi itu sekarang.Kini sekolah KnightMage itu berubah menjadi medan pertempuran. para guru dan murid harus berperang memerangi musuhnya yang tiba-tiba saja menyerang entah darimana asalnya.

yang jelas mereka harus bertahan untuk hidup

di sebuah hutan yang lokasinya cukup jauh dari Kastil utama Akademi. 2 orang tengah bertarung mengadu pedang mereka seraya menembakkan sihir bola api yang keluar dari telapak tangan mereka masing-masing.

tidak ada yang mau mengalah diantara keduanya, hanya ada adu tehnik sihir tingkat tinggi yang mereka lancarkan untuk berusaha mengalahkan satu sama lain

mata keduanya berwarna Abu kehitaman, namun anehnya mata yang harusnya terlihat gelap itu seakan bercahaya pekat terpancar dari kejauhan

kedua pedang mereka saling bertabrakan menimbulkan distorsi dan ledakan yang begitu dahsyat, tanah disekitar mereka berpijak retak lalu pohon disekitar kedua orang itu seakan rapuh ditelan oleh kegelapan

kedua pasang mata Abu itu saling memandang tajam seraya memaki satu sama lain, yang satu terlihat lebih muda menggunakan Armor bertype sedang berwarna hitam, rambutnya pirang sedikit panjang dan acak-acakan untuk ukuran seorang pria, sementara yang satunya lagi berambut hitam lurus berbelah dua mengenakan armor yang hampir serupa dengan pria pirang.

"sama sekali tidak menyerah, Seifer !" pria berambut hitam nampak geram lalu melompat kebelakang seraya mengeluarkan Simbol pentagram sihir dari telapak tangan kanannya, mungkin sepuluh bola api atau lebih melesat kearah pemuda bernama Seifer dengan kecepatan yang tak terbayangkan

Seifer sedikit mendengus kesal seraya menebas satu persatu bola api itu dengan mudah dan ada juga 3 bola api yang ia hempaskan kelangit dengan tangan kosong tanpa terbakar sedikitpun. ketiga bola api yang ia hempaskan meledak diudara.

tanpa menjawab pertanyaan lawannya itu, Seifer melesat seraya menggenggam erat pedang berwarna hitam itu berniat menusukkan pedangnya kejantung sang lawan. namun serangan itu berhasil ditahan dengan mudah. kini kedua pedang itu bertabrakan kembali menciptakan distorsi yang sangat dahsyat

"sebaiknya kau menyerah, Seifer !" sambil berteriak Pria berambut hitam itu melompat keudara seraya mengangkat tangan kanannya keatas, diikuti dengan simbol pentagram yang melebar berdiameter 5 meter

"𝐵𝑙𝑎𝑐𝑘 𝑀𝑎𝑔𝑖𝑐 ; 𝑆ℎ𝑎𝑑𝑜𝑤 𝑆𝑛𝑎𝑘𝑒 !!!"

dari simbol sihir itu bermunculan sosok makhluk menyerupai ular berwarna hitam menyerupai bayangan yang terbang keatas dan dengan sekejap mata menukik kearah Seifer yang sudah bersiap menyambut serangan tersebut menggunakan pedangnya

"𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 𝑆𝑙𝑎𝑦𝑒𝑟 ; 𝐷𝑎𝑟𝑘𝑛𝑒𝑠𝑠 𝑆𝑙𝑎𝑠ℎ !!!" pedang yang digenggam dilapisi energi cahaya hitam yang berhasil membuat pedang itu semakin mengerikan dan terlihat kuat. Seifer menebas pedangnya secara horizontal menyapu seluruh makhluk yang menerjangnya itu dengan mudah, dalam sekejap serangan itu bagaikan lenyap ditelan kegelapan. Disusul dengan cahaya kegelapan, berbentuk lintasan tebasan pedang Seifer yang melesat kearah musuhnya begitu cepat

*𝐁𝐋𝐀𝐌𝐌𝐌𝐌 !!!!

orang itu tak mampu untuk menghindar. Armor hitamnya retak seketika terkena serangan itu dan hampir 10 meter ia terpental kebelakang hingga akhirnya terhenti karena menabrak pohon besar. darah segar dimuntahkan begitu saja dari mulutnya

ia nampak kesakitan namun masih terlihat seringai diwajahnya yang berhasil membuat Seifer semakin jijik dengan orang itu

"berikan aku kesakitan lebih dari ini temanku !!!" teriak orang itu sambil melotot kearah Seifer yang sedang melesat kearahnya seraya menghunuskan pedangnya

"dengan senang hati, Aknadin" dengan nada yang datar, Seifer berhasil menusukkan pedangnya tepat dijantung Aknadin. matanya melotot tanpa mengucap sepatah katapun, darah mengalir ditubuhnya, begitu pula dimulutnya yang kelihatannya akan segera dimuntahkan

"dari awal aku memang bukan tandingan-mu, pahlawan Espoir ?" akhirnya Aknadin berkata, suaranya terdengar masih normal seakan tidak kesakitan sama sekali, yang ada ia malah sedikit tersenyum kearah Seifer yang masing menusukkan pedangnya

menyadari ada yang aneh, Seifer langsung buru-buru mencabut pedangnya dan melompat kebelakang seraya mata tetap fokus kearah Aknadin yang masih berdiri tegap meskipun lukanya sudah sangat parah

"dia sebentar lagi akan bangkit Seifer" Aknadin bergumam seraya mengatur nafasnya yang terlihat tersengal-sengal, sudut bibirnya terus mengalirkan darah segar, sesekali ia terbatuk dan mencoba menahannya

"dia ? siapa yang kau maksud?"

"tentu saja, tuhan kita para Demon...CHAOS" Mendengar ucapan Aknadin, Seifer nampak terkejut, yang ia tahu mengenai keberadaan CHAOS sang tiruan tuhan telah tersegel bersama GOD sang tuhan sebenarnya jutaan tahun yang lalu

dahulu kala, GOD Menciptakan reflika dirinya karena bosan akan kekuasaan absolut terhadap dunia ini.

replikanya ia beri nama CHAOS, GOD dan CHAOS bersama-sama sepakat untuk saling berperang.

GOD menciptakan Angel sebagai bala tentaranya, sementara CHAOS Menciptakan Demon untuk bala tentaranya

kedua makhluk itu pada dasarnya sama, yang membedakan hanyalah Elemen dasar yang mereka miliki

Angel ber-elemen Cahaya, sementara Demon ber-elemen Kegelapan

kedua belah pihak bertarung jutaan tahun lamanya, hingga akhirnya tanpa diduga sama sekali, ada beberapa Angel dan Demon yang jatuh cinta satu sama lain, melahirkan makhluk baru bernama Manusia

Manusia adalah makhluk perpaduan Angel dan Demon, namun berbeda dengan leluhurnya, mereka memiliki kedua Element cahaya maupun kegelapan, namun tidak dengan jumlah yang besar. kedua elemen yang saling bersatu itu disebut Magic.

mengetahui hal itu, Baik GOD ataupun CHAOS Berusaha membujuk para Manusia untuk bergabung kedalam pasukan mereka masing-masing agar bisa segera memenangkan peperangan

hal itu berhasil membuat para manusia bimbang

singkat cerita, Manusia yang mengerti alur peperangan itu akhirnya membuat sebuah keputusan. mereka memilih untuk tidak ikut berperang dan tidak memihak kepada siapapun. mereka hanya berharap agar peperangan kedua tuhan itu segera berakhir

pada akhirnya kedua tuhan itu murka dan berniat untuk memusnahkan kaum manusia. namun diluar dugaan keduanya. Demon dan Angel tiba-tiba saja ada yang memihak kepada para manusia yang dasarnya adalah keturunan mereka

dengan sebuah segel sihir yang diciptakan oleh Manusia, Angel dan Demon. sihir itu bernama 12 Zodiac

dengan 12 Zodiac yang terbuat dari cahaya dan kegelapan, akhirnya mereka berhasil menyegel kedua Tuhan tersebut selamanya

dalam kedamaian akhirnya dunia tanpa tuhan itu memutuskan untuk berdamai

Demon dan Angel memutuskan untuk memisahkan ke 12 Zodiac itu menyebar keseluruh penjuru daratan Crystalia

namun sayang, tidak semua Demon yang sebenarnya sepaham dan ingin berdamai

ada segelintir demon yang berniat membangkitkan tuhan mereka dan kembali berniat menguasai dunia, begitu pula dengan Angel, tidak semua Angel, murni menginginkan sebuah perdamaian

pada akhirnya dunia kembali terpecah belah kedalam sebuah perang dingin, kedua belah pihak berusaha mencari ke 12 Zodiac yang sudah di sembunyikan masing-masing untuk berlomba membangkitkan tuhan mereka secepat mungkin.

"Michie Princenton telah kami tangkap, dia adalah wadah yang cocok untuk membuka segel Zodiac Aquarius." Mendengar hal itu Seifer langsung naik pitam dan langsung kembali melesat kearah Aknadin seraya menebaskan pedangnya

namun Seifer hanya berhasil menebas angin, sosok Aknadin dengan cepat menghilang ditempat semula

"kau terlambat Seifer, kau dan teman-temanmu akan menyesal karena sudah menantang kami, Vanquish" suara Aknadin bergema diseluruh penjuru hutan berdarah itu

Seifer berusaha mencari sumber suara, namun tidak ia temukan sama sekali. ia meninju kepalan tangannya ketanah karena frustasi, mata abunya berubah menjadi biru Aqua dengan perlahan.

"Michie bertahanlah, aku pasti akan menyelamatkanmu"

𝐴𝑘𝑢 𝑗𝑎𝑛𝑗𝑖