"Tidak atas dasar apa pun. Aku hanya ingin agar Pangeran Ansell menyadari, kalau akulah sosok atau perempuan yang memang selama ini bisa membantu Pangeran Ansell."
Pangeran Ansell hanya mendengus. Lelaki itu masih tampak tak percaya dengan apa yang baru saja terlontar dari bibir Azura. Bagaimana dia bisa percaya kepada gadis itu, kalau memanglah Pangeran Ansell tak memiliki kepercayaan apa pun kepada Azura.
Memang, dia adalah pelayan Pangeran Ansell. Dan Pangeran Ansell juga mengakui hal tersebut. Akan tetapi, apakah itu cukup bagi Pangeran Ansell?
Pangeran Ansell masih berada dalam lingkaran setan yang sangat menyebalkan ini. Dia berada dalam halusinasinya sendiri, yang entah itu nyata atau tidak.
"Aku tidak membutuhkan bantuanmu. Meskipun aku bersyukur kamu sudah bersedia untuk menawarkan bantuan kepadaku."
Azura sedikit berwajah masam, gadis itu pun menerangkan. "Pangeran, aku menemukan sebuah buku yang berisikan tentang Wabah Horrendum."