Di dalam ruangan penyidik mereka berlima menunggu di luar ruangan kaca, sedangkan Arya sedang berada di dalam ruangan kaca untuk berbicara menginterogasi Ipang yang sudah bersih dan memakai pakaian yang diberikan Rangga olehnya.
"Kenapa kau menyerahkan diri?" tanya Arya dengan tegas melihat Ipang yang hanya menunduk dengan kedua tangannya yang diborgol.
Ipang terdiam pikirannya masih saja trauma dengan dirinya yang disekap di gudang yang bau darah itu. Tangannya gemetar, keringat dingin yang keluar dan bercucuran di dahinya. Membuat Arya melihatnya terheran-heran. Lalu melihat Adamma yang berdiri di depan kaca besar dengan menyilangkan tangannya. "Dengarlah suara hatinya," perintahnya kepada Adamma mengangguk sedikit, memberi aba-aba kepada Arya.
Arya melanjutkan menyadarkan Ipang yang diam saja. Tidak mengucap sepatah kata pun, seolah sedang membayangkan hal yang menakutkan.
"Kau tidak mau memberikan kesaksianmu!" bentak Arya sambil menggebrak mejanya. "Brak..."