Luna menjadi sangat cemas dan panik, ketika mengetahui Rachel yang merengek, menangis ketakutan dengannya. Dia bergegas mengambil lakban berwarna hitam yang ada di laci mejanya. Lalu dia memotong dan menempelkannya dimulut Rachel, agar dia tidak bisa teriak lagi.
"Sekarang kamu bisa menangis sekencang-kencangnya! Karena tidak akan ada seseorang yang bisa mendengar kamu menangis," ucap Luna sambil tertawa seolah melihat Rachel yang sedang menangis sebuah lelucon baginya.
Rachel terus berusaha melepaskan tangan dan kakinya yang diikat oleh tali yang begitu kuat dan kencang. Dalam benaknya terus menyebut nama Ayahnya.
"Ayah tolong Rachel, Rachel takut..." Batin Rachel memanggil nama Ayahnya.
Di perjalanan Vincent sangat cemas, lalu Risa yang merasakan kecemasan itu langsung mengelus lengannya. Membuat Vincent langsung memegang tangannya balik.
"Tenanglah, Rachel pasti kuat dan baik-baik saja," ucap Risa menguatkan Vincent yang tadi membentaknya.
