Ana terkejut kala Mahen memintanya memberikan kesempatan padanya, entah dia melihatnya begitu tulus kepadanya. Mahen tak kuasa menahan perasaannya, lalu dia memegang tangan Ana yang ada di sampingnya.
"Ana aku tahu perasaanmu saat ini hanya untuk detektif itu, tapi jika kamu memberikan kesempatan kepadaku, aku pasti akan membuatmu bahagia, hingga bisa melupakannya," ucap Mahen lagi meyakinkan Ana yang tercengang melihatnya.
Ana bingung dengan jawaban yang akan diberikannya kepada Mahen yang begitu mengharapkan cinta darinya, tapi dia juga tidak bisa menjadikan Mahen hanya sebuah pelampiasan cinta darinya.
"Mahen," ucap Ana menarik tangannya dari pegangan tangan Mahen. "Aku tidak bisa memberikan cinta yang nyatanya memang tidak ada untukmu, aku tidak mau menjadikan kamu sebagai pelampiasan saja. Kamu pria yang sangat baik, banyak di luar sana wanita yang ingin menjadi pasanganmu," jawab Ana dengan lembut memberikan pengertian kepada Mahen.