Akulah korban ganasnya rasa rindu yang membunuh. Rasa tak nyaman dan ingin bertemu selalu berhasil menjungkirbalikkan amarah yang seharusnya tak perlu ada. Aku akui, disini akulah yang bersalah. Bukan kamu, dia, ataupun mereka. Aku lah yang tak berhasil melembutkan rindu yang terlanjur liar ini.
...
Nawal menariknya ke arah parkiran dan menuju mobil Nawal.
"Ngapain lo bawa gue ke mobil lo?" tanya Hilary heran.
Nawal mendengus, "diem lo! Ga usah banyak cocot!"
Hilary mengerutkan alisnya, "lo kok marahin gue sih? Ga jelas banget!" gerutu Hilary.
Nawal berdecak lalu meraih kotak P3K dan membukanya.
"Wait! Lo mau obatin gue?" Hilary cengo.
Nawal mendesis kesal, "ya lo pikir kotak P3K ini buat apa coba!"
Hilary tersenyum kecil, "lo ngapain sih? PMS ya? Sensi amat!"
Nawal mengeratkan rahangnya, "gue ga suka lo kaya gini!" aku Nawal.