Hilary, Alfian dan Nathan, membuka mobil taksi dan berjalan cepat masuk ke rumah sakit. Berjalan ke resepsionis dan menanyakan di kamar mana gadis bernama Anya Vanessa dirawat.
"Kau yakin kita kayak gini enggak bakal ketahuan?" tanya Alfian ragu.
Nathan mengedarkan pandangannya ke seluruh lobi rumah sakit yang berwarna putih, tapi terlihat suram. Nathan menggeleng tegas, "Nggak ada yang tahu tahu, soalnya kita lewat dari jalur belakang yang nggak semua siswa tahu, atau cuma Kak Davio yang sadar," sahut Nathan menenangkan mereka.
Hilary meringis, sedangkan Alfian mengusap tengkuknya, tiba-tiba ia merasa merinding.
"Firasat gue bilang kalo kak Davio bakal tahu," lirih Alfian.
Hilary berdecak. "Kalo jodoh sih, ya paling ketemu entah di mana?" celetuknya malas.
Nathan berdesis sinis, "Awas aja nanti ketemu sama kak Davio!"