Dan kemudian aku sadar, bahwa terlalu banyak bersandiwara bukan berarti munafik, tapi memang seni itu dibutuhkan agar dapat menjangkau suatu keinginan tertentu.
...
"Pa, aku bisa telepon eyang dan menjelaskan masalahnya," mohon Akemi.
"Menjelaskan dengan cara apa? Kamu bisa mati ditangannya! Tugas kita lah menjaga Davio untuk bulan ini, kita tidak bisa melepaskannya begitu saja," jelas Arata.
Akemi berdecak, "keadaan Davio tidak akan membaik jika dia tetap disini pa, Davio bilang dia tidak ingin melihatku."
Arata tersenyum sinis, "kalau begitu, biar kamu yang pergi."
Akemi menyilangkan tangannya, ia sudah tahu bahwa Arata akan membalasnya demikian. "Boleh saja, itu jika Davio mau mengalah. Ku rasa, papa tahu bagaimana tabiat asli Davio, dia tidak akan tinggal diam jika keinginannya belum tercapai," tandas Akemi.
Davio mendengar itu semua dari balik gorden, Davio segera menyalakan ponselnya dan menelpon salah satu sepupunya.
"Daiki-san, sudah sampai dimana kamu sekarang?"