Banyak yang hilang, entah itu diriku atau hati yang kuserahkan padamu. Ternyata kamu pun sudah hilang dari lingkup jangkauanku.
Eugene menghela nafas dan mengembangkan senyum lebarnya sebelum kemudian berbalik untuk menghadapi Oris yang baru terbangun.
"Tidurmu nyenyak, hm?" tanya Eugene sembari mengelus puncak kepala Oris.
Oris tersenyum kemudian meraih lengan Eugene dan menariknya ke arahnya. Oris memeluk Eugene erat.
"O.. Oris?" Eugene jelas mempertanyakan perilaku Oris padanya, Oris tampak aneh di matanya. Namun, sensasi dingin dan lembab menyapa dadanya, membuat atensinya teralih. "Oris? Kau menangis?"
Eugene menarik wajah Oris agar menjauh dari dada bidangnya, dan benar saja, wajah Oris memerah dan sembab. Eugene menepuk pipi keponakannya pelan, "Kenapa nangis? Aku sudah di sini loh!"
Tanpa terduga Oris memukuli dada Eugene, "Oris kangen tahu! Kenapa pulangnya ga dari dulu?!" jerit Oris di tengah isakannya.