Aku memang begini, terpaksa mengutarakan rindu ketimbang menahan rahasia itu dalam diamku. Berharap kamu mau meluangkan waktu, untuk memelukku hangat, seperti 5 tahun yang lalu.
Oris membanting pintu kamarnya dengan raut masam, makan malam yang seharusnya menyenangkan dengan kedua orang tuanya, mendadak batal karena Tyaga mendapat telepon dari rekan kerjanya.
"Jengkelin banget, sih! Oris kan cuma pengen makan bareng, padahal ini 'kan hari minggu," dumel Oris, ia langsung melemparkan tubuhnya ke ranjang dengan gerak pelan. Ia menatap langit-langit kamarnya yang tampak indah dengan lampu kristal yang tergantung.
Oris tersenyum kecil, membayangkan mempunyai hewan peliharaan mungil yang bersayap, yang bisa membawa kamera kecil dan terbang di sela-sela yang tersisa di antara kristal lancip. "Alangkah menyenangkannya," batin Oris mengandaikan, tiba-tiba ia merasa kesepian.