Jika rindu harus membayar, aku rela membelinya.
Berapapun harganya, hanya untuk sekedar merindukanmu
...
Selasa, 24 Desember 2019
09:28
"Dav! Ada novel lagi!" sorak Anya setelah memasuki kamar dengan mengangkat tinggi-tinggi novel dengan cover abu-abu gelap ditangannya.
"Judulnya?" Davio yang berada dikasurnya sontak menatap kearah bawah, kearah dimana Anya menatapnya dengan raut gembira.
"Cloudy Charcoal! Bagus Dav ceritanya!" jerit Anya lagi.
"Setelah mu deh," ucap Davio spontan.
"Lah.. Setelahku banyak Dav. Bentaran, kuingat dulu. Ng, ada Kahlil, terus Ida, mm, Ula, terus si Dei.. Banyak Dav, bingung!" jawab Anya meringis.
"Aku potong antrianmu aja gimana?" Davio bernegosiasi, "novelnya tipis gitu. Dua jam paling juga udah kelar."
"Boleh, tapi nanti ya. Nunggu aku ngantuk dulu." Anya terbahak.
"Okay, kutunggu," balas Davio, yang kemudian langsung kembali fokus pada binder note-nya.