Setelah Anya dilarikan ke rumah sakit, Davio segera mencari Nathan. Seorang junior yang memang dekat dengan Anya. Mengingat tradisi gila asrama ini yang mengatur agar aura senioritas terdengar begitu kental dan selalu kejam membuat Davio mengeluh, akan betapa sulitnya menghubungi junior.
Davio yang memang memilih menjadi sosok apa adanya, meminta agar Nathan menemuinya ditempat yang jarang tersentuh jejak kaki para murid, sekaligus tempat favoritnya. Taman belakang asrama yang terkenal angker.
Davio menyandarkan tubuh kecilnya ke batang pohon berukuran raksasa dengan lemah, berharap ini semua hanya segumpal debu yang teronggok di sudut jendela yang akan terhapus jika hujan turun mengguyurnya.
