Siang hari, Ryu datang ke kamar Zeana dengan suster yang mendorong kursi rodanya. Membuat Zeana yang tadinya tiduran dengan mata tertuju pada novel segera bangun.
"Anda belum bisa banyak bergerak, harap diperhatikan lagi lain kali," ucap suster itu lembut.
Ryu mengangguk mengerti, setelah memastikan suster itu meninggalkan ruangan Zeana, Ryu menggerakkan kursi rodanya ke arah ranjang Zeana.
"Halo, Ze, aku ganggu ga?" tanya Ryu sembari melirik novel yang baru saja Zeana letakkan dengan perlahan.
Zeana menatap Ryu dengan kepala miring, "Apa.. pertanyaan seperti itu biasa dilontarkan sama orang yang pacaran?" tanya Zeana bingung.
Kali ini, Ryu ikutan bingung, "Pertanyaan yang kaya gimana?"
Zeana menghela nafas, "Yang kaya barusan, yang kamu tanya tadi," jawab Zeana.
Alis Ryu menyatu, "Apa aku ganggu kamu? Itu?" tanya Ryu memastikan.
Zeana mengangguk, "Iya, soalnya.. waktu aku lihat Olyn pacaran sama Shamus, aku ga pernah liat Shamus ngomong kaya gitu," ucap Zeana.