Zeana menegakkan tubuhnya ketika Kaesha masuk ke kamarnya, Zeana meletakkan novelnya dan menatap Kaesha penuh tanya.
Sejak ia menginap di rumah sakit, Kaesha hanya beberapa kali menampakkan batang hidungnya, tapi berbeda dengan kali ini, Kaesha datang tanpa kabar apa-apa, dan yang paling penting adalah.. ia sendirian!
Zeana menelan ludah, berjaga-jaga jika akhirnya ia mendengar kabar terburuk dari bibir sexy sahabatnya itu.
"Wajah lo kenapa gitu? Kangen lo ga estetik banget," ketus Kaesha yang langsung duduk di sofa yang jaraknya dua meter dari brankar Zeana.
Kaesha meletakkan kantong plastik yang ia bawa ke atas meja kaca. Lalu merogohnya dan mengeluarkannya dengan sebatang es krim coklat dalam genggamannya.
Zeana yang melihat jenis minuman berkedok makanan itu langsung membelalakkan matanya. "Gue mana?!" sorak Zeana dengan suara tinggi.