Kini Zeana berjalan gontai menuju kantin, di sisinya, Ryu tak berhenti mencuri-curi pandang ke arahnya. Awalnya Zeana tak mempermasalahkannya, hingga Ryu memainkan jepit rambutnya.
"Ryu," panggil Zeana dengan nada memperingati.
Tangan Ryu turun, "Cuma goda doang," ceplos Ryu.
Zeana mengangguk, "I see," jawab Zeana singkat.
Ryu mengangguk saja, mengabaikan beberapa gadis yang merupakan junior mereka menyapa dan tersenyum kepadanya.
"Senyum dong, ga sopan tahu," kritik Zeana ketika mendapati pacarnya hanya mengangguk cuek untuk merespon sapaan mereka pada Ryu.
"Gimana, Ze?" ucap Ryu yang tak yakin dengan permintaan Zeana.
"Senyum Ryu, ga sopan kalo disapa tapi ga jawab," ucap Zeana, melupakan fakta bahwa dirinya juga melakukan hal yang sama tadi pagi.
Ryu menghentikan langkahnya, tak peduli bahwa mereka sedang ada di tengah lorong, tempat para murid berjalan.