Zeana mengangkat wajahnya ketika sebuah tangan kokoh mendarat di puncak kepalanya. Zeana menatap netra pemilik tangan itu dengan tatapan manja.
"Masih sakit perutnya, hm?" tanya Ryu lembut.
Zeana tersenyum masam, "Ga papa, udah ga terlalu sakit, besok juga paling udah selesai," balas Zeana.
"Semangat dong! Pacar Ryu ga boleh lemes gini!" Ryu menyelipkan anak rambut Zeana ke belakang telinga.
Zeana tersenyum lebih lebar, tangannya lari ke arah puncak kepala Ryu dan memainkan rambut pacarnya.
"Rambutnya udah panjang loh, ga ada niatan potong?" Dengan iseng, Zeana bertanya.
Ryu mengerutkan keningnya, "Kamu lebih suka aku rambut panjang atau pendek?" tanya Ryu.
Zeana mengernyit, "Kenapa tanya aku?"
"Kamu kan pacarku," jawab Ryu jelas.
"Emang kenapa kalo kamu pacarku?" tanya Zeana tak mengerti.
Ryu meraih pipi Zeana, "Ya.. kamu juga punya hak buat nentuin dong, kan biar kamu betah liatin aku," ucap Ryu.