Zeana menutup mulutnya yang terbuka lebar karena menguap, Ryu yang duduk di samping pacarnya itu tak bisa lagi menahan senyumnya, pacarnya kali ini tampak begitu cantik alamiah.
"Ngantuk?" tanya Ryu, berbasa-basi.
Zeana menggeleng, ia sama sekali tak mengantuk. Bahkan setelah ia tidur terlalu larut tadi malam.
"Lalu? Kamu bosan?" tanya Ryu lagi.
Zeana nyengir, berusaha untuk tak merasa bersama saat membenarkan apa yang ditebak Ryu barusan. Tapi bagaimana lagi, ia merasa sedang terjebak sekarang.
"Aku beli popcorn dulu, ya?" pamit Ryu.
Zeana menatap Ryu sejenak, kemudian mengangguk mengizinkan, membiarkan pacarnya bangkit dan pergi sebentar.
Pandangan Zeana bergerak ke arah dua tiket bioskop yang kini tergeletak di atas meja, tepat di samping minuman Boba yang Ryu belikan untuknya. Entahlah, ia merasa tak seharusnya ia keluar sekarang.
"Hai, cantik! Sendirian aja nih?" sapa seorang laki-laki dengan postur tubuh lebih tinggi sekitar 20 centimeter dari Zeana.