"Tapi emang bener, enak banget jadi cewek! Seenggaknya, masa kecilnya ga harus ditempa keras kaya kita, Ze!" sahut Ryu sembari menyesap es tehnya.
"Ga enak tahu, ga bisa keluar malam, apa-apa ditanyain, apa-apa dibatasin, apa-apa ga boleh, apa-apa dibilang bahaya. Yang bikin sebal tuh, kalo ada ucapan; 'lo tuh cewe!'"
Nathan tertawa ringan, lalu memeluk adiknya dari belakang. "Ya, kan kita sebagai abang mikir-mikir, ga semua cewek bisa jaga dirinya sendiri!" jelas Nathan.
"Jadi, lo anggep gue cewek lemah yang ga bisa apa-apa, gitu?" sarkas Zeana.
Nathan meletakkan dagunya di puncak kepala Zeana, ia menggeleng. "Bukan gitu, tapi jadi abang atau kakak itu susah Ze. Apalagi kita punya bonyok yang super sibuk, kita yang gantiin mereka jagain lo!"
"Gue ga minta dijagain," elak Zeana.
