Ryu memejamkan matanya, mencoba menetralisir rasa pusing yang mendera kepalanya. Di depannya, kursi yang tadinya kosong kini telah diduduki oleh tersangka utama yang mendorong Zeana ke kolam renang.
"Kenapa lo langsung ngaku?" tanya Ryu sedikit heran, ia hanya perlu menggertak sekali untuk membuat Felisha mengaku bahwa dirinya lah yang membuat Zeana dalam bahaya.
"Gue ga mau memperpanjang masalah, no other reason," jawab Felisha pendek. Tatapan matanya hanya terarah pada satu objek, sepatunya. Ia tak punya keberanian lebih untuk menatap manik mata Ryu yang seolah akan membunuhnya dengan belati tak kasat mata.
"Lo mau tanggung jawab?" tanya Ryu.
Felisha menghela nafas, "Mau-mau aja, asal dia juga tanggung jawab," ketusnya.
"Apa gue salah denger?" tanya Ryu dengan alis menyatu.
"Dia nyakiti hati Coral!" sentak Felisha.
Mendengarnya, Ryu langsung terpingkal seolah yg ia dengar adalah lelucon paling lucu sejagat raya. "Nyakiti gimana?" tanya Ryu, di sela-sela tawanya.