Ella masih berada di tempat tidur dengan mata terpejam. Namun, terlihat dengan jelas bahwa tidurnya itu tidak tenang.
Keningnya berkerut dalam dan tangannya menggenggam selimut dengan erat.
Ia terlihat seperti tenggelam dalam mimpi buruk tanpa akhir. Sesekali, ia akan bergumam pelan dan tidak ada yang bisa mendengar kata-katanya dengan jelas.
Christian berdiri di samping tempat tidur, memandang ke arah Ella.
Tidak tahu apakah karena mimpi buruknya, atau karena ia kehilangan terlalu banyak darah, wajah Ella terlihat pucat. Bibirnya terlihat sangat kering dan pecah.
Dokter yang masuk ke dalam ruangan itu hanya bisa memegangi tas kerjanya, yang berisi obat-obatan, dan tidak berani bergerak sedikit pun, merasa tertekan karena ada aura dingin yang terpancar dari Christian.
Ia adalah dokter pribadi Keluarga Adipamungkas. Meski demikian, ia jarang berhubungan langsung dengan Christian. Bisa dibilang, baru kali ini dokter tersebut bertemu langsung dengannya.