Raja Archer merasa tertantang dengan apa yang dikatakan oleh Evelyn. Ia pun mengacungkan pedangnya, "Apakah kau mau melawanku, Nona?"
"Hei, bagaimana dengan lukamu, Raja!"
"Tidak apa-apa. Lukaku baik-baik saja. Aku penasaran sejauh apa kau bisa melawanku."
Muncul sebuah seringai yang manis dari ujung bibir Archer. Sosok Evelyn tak bisa menahan pesona yang diberikan pria itu padanya. Ia pun turut tersenyum, seolah senyuman bibir Archer menular.
Wanita itu akhirnya mengacungkan pedangnya. "Kalau begitu, cobalah lawan aku, Raja."
"Baiklah."
Raja Archer dan Evelyn sudah berada di posisi masing-masing. Mereka berdua saling mengacungkan pedang dengan kuda-kuda yang mantap. Mata saling beradu, mencari celah untuk menyerang masing-masing lawan.
