Barron adalah pria yang usil. Pria itu tidak serta merta menenangkan Raja Archer. Ia malah meledek Raja Archer, "Jadi, siapa wanita yang dimimpikan oleh Raja? Kenapa Raja sampai memimpikannya?"
"Diam kau!"
"Aku benar-benar bertanya ini, Raja."
"Ini bukan urusanmu."
"Eh? Kesejahteraan Raja adalah tanggungjawabku. Salah satunya kesejahteraan batin. Kepuasan dalam bidang seksualitas."
"DIAMM!" Raja Archer sudah memerah bukan kepalang. Pria itu dengan cepat mengusir Barron dari sana. Begitu Barron keluar, sialnya di depan pintu malah ada istrinya sendiri. Wanita yang di dalamnya menyimpan jiwa Evelyn itu seketika mengernyitkan alisnya. "Kenapa kau mengusir Barron? Aku memintanya untuk menjagamu."
"Dia terlalu berisik dan menggangguku. Aku tidak suka itu."
Tentu saja, Evelyn agak kesal. "Huh, kau tidak tahu kalau sangat sulit bagiku untuk meminta bantuan dari Barron –atau siapa pun untuk menjagamu."
