Syila hanya mengeluarkan kaleng Milo yang di perlukan nya. Kemudian meletakkan kantong kresek itu di samping bantal.
Syila menghadap samping agar kaleng dingin itu tidak menggelinding jatuh. Rasa dingin langsung menyapa pipi nya, mirip seperti tempo hari ketika Syila mendapatkan sebuah tamparan keras dari Temari dan menyebabkan pipi nya juga terasa panas.
Ah, benar juga. Baru beberapa hari saja, pipi Syila sudah mendapatkan kompres dua kali. Pertama karena tamparan keras, dan kedua karena lemparan bola basket. Dan ajaib nya, dua hal itu dilakukan oleh orang yang sama.
Terbuai dengan sensasi dingin di pipi nya, akhir nya Syila berhasil terlelap. Di tambah lagi, suasana sekitar yang sunyi dan tenang semakin mendukung Syila untuk segera masuk ke dunia mimpi.
Syila segera terbangun ketika seseorang mengguncang bahu nya dengan pelan. Perlahan, ia mengerjapkan mata nya beberapa kali lalu mata nya mulai terbuka dan melihat sosok Mia yang sudah berdiri di samping tempat tidur nya.