Chereads / Cinta Om Duda / Chapter 4 - Part 04

Chapter 4 - Part 04

Hubungan Nesya dan Rehan tak semulus yang di pikirkan Rehan, Rehan yang mengetahui Nesya selingkuh di belakangnya, Rehan begitu marah karena mereka juga melakukan hubungan badan Rehan benar-benar marah besar.

Rehan datang ke kos Nesya sambil membentak Nesya namun Nesya hanya terdiam dan menangis entah pikiran Nesya banyak. Nesya menenangkan Rehan yang sedang marah namun tetap saja gagal, saat Rehan berhenti membentak Rehan mendiamkan Nesya dan Nesya hanya memeluk Rehan agar Rehan tak marah lagi.

Malam ini Rehan menginap di kos Nesya karena kos yang di pilihkan untuk Nesya bebas jadi cowok cewek bisa masuk. Saat itu Nesya hanya memeluk Rehan yang hanya diam, saat itu sungguh Nesya sangat takut terhadap Rehan.

Nesya tak mau kalau sampai Rehan memutuskannya entah kenapa Nesya tak mau kehilangan seorang Rehan padahal Nesya tak pernah ada perasaan sama Rehan sedikitpun tapi di saat Rehan marah Nesya sangat takut dengan kehilangannya Rehan.

"Sayang aku benar-benar minta maaf," ucap Nesya sambil menangis sesengukkan akan tetapi Rehan hanya berdiam saja, Rehan sendiri juga bingung kenapa ia bisa suka dan jatuh kepelukan Nesya. Rehan sudah sangat mencintai dan menyanyangi Nesya sepenuhnya.

"Kenapa kamu tega Nes, apa kamu kurang puas dengan apa yang telah aku berikan selama ini," ucap Rehan dengan nada yang masih marah.

"Aku minta maaf, kamu tahu sendiri aku pernah bekerja sebagai apa dan aku juga butuh uang Re," ucap Nesya dengan sangat Nesya benar-benar takut jika Rehan membentaknya lagi.

"Nes kamu bisa ke aku akan aku kasih, aku bisa kasih kamu Nes berapa pun kamu minta tapi aku mohon kamu jangan gitu lagi," ucap Rehan dengan mata memandang sudut kamar kos Nesya.

"Aku benar-benar minta maaf Re, aku nggak bakal ngelakuin ini lagi maafin aku Re," ucap Nesya sambil memeluk Rehan.

"Sudah malam lebih baik kita tidur besok aku harus berangkat kerja pagi karena ada meeting," ucap Rehan sambil membalas pelukkan Nesya. Nesya pun menurut dengan apa yang di katakan Rehan Nesya tidur dengan posisi masih memeluk Rehan.

Sedangkan Rehan ia terbaring dengan mata yang masih terbuka menatap langit-langir kamar kos Nesya, Rehan masih memikirkan apa ia akan mempertahankan hubungan ini atau gimana namun Rehan benar-benar sudah terlanjur jatuh cinta kepada Nesya.

Akhirnya Rehan menutup matanya karena rasa kantuknya sudah tidak bisa di tahan lagi dengan posisi yang masih sama di tambah pelukan Nesya yang semakin kuat.

Pagi harinya Rehan terbangun terlebih dahulu lalu ia langsung menuju ke kamar mandi, sedangkan Nesya masih tertidur dan terlihat matanya masih sembab. Tak butuh waktu lama Rehan keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian rapi.

Rehan mendekati Nesya yang masih tertidur pulas, Rehan tak tega membangunkannya maka dari itu Rehan hanya mencium kening Nesya,"sayang aku berangkat kerja dulu yak amu di kos saja jangan kemana-mana,"ucap Rehan entah itu Nesya dengar atau tidak Nesya hanya menjawab dengan gumaman.

Sekitar pukul 09.00 pagi Nesya baru terbangun ia melihat kesamping namun Rehan sudah tidak ada dan Nesya pun menggambil HPnya ternyata sudah jam 09.00 pantas saja Rehan sudah tidak ada di kosnya.

Nesya langsung bergegas untuk mandi agar badannya terlihat lebih fress, hari ini Nesya tak pergi kemana-mana karena ia tadi pagi sempat dengar bahwa Rehan melarangnya untuk pergi dan hari ini akan di gunakan Nesya untuk bersantai.

Nesya sendiri memang sudah tidak bekerja namun ia masih bekerja sebagai wanita panggilan namun karena tadi malam ketahuan sama Rehan maka lebih bai kia berhenti dulu, Nesya sendiri bingung hidupnya sudah terlalu dalam hancur masa depan pun juga kayanya sudah suram.

Nesya kadang suka merenung dan menyesali perbuatannya namun ini semua sudah terlanjur terjadi nagaikan nasi sudah menjadi bubur dan hubungannya dengan Alex pun entah sudah bagaimana ia juga sudah blok nomo Alex.

Sedangkan hubungannya dengan Rehani a sendiri juga takt ahu apakah Rehan benar-benar serius atau yang bagaimana sungguh Nesya terjebak dengan permainannya sendiri dan Rehan juga sudah menentang semua aktivitas yang di lakukan Nesya.

Rehan juga sudah membatasi semua ini sungguh Nesya juga muak dengan semua ini dia tak bisa berbuat apa-apa karena selama ini ia bergantung dengan Rehan dan Rehanlah yang telah mengkasih semuanya.

Kini Nesya sedang bersantai di atas kasur dan memainkan HPnya, hari ini Rehan tak kasih kabar mugkin masih marah dengan Nesya namun Nesya tak perlu khawatir karena Rehan tak mengeblok nomor Nesya.

Di sebuah ruangan yang cukup luas terdapat seorang laki-laki yang sibuk dengan kertas-kertas yang berisi tulisan, ya siapa lagi kalau bukan Rehan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya sampai melupakan makan siangnya.

Rehan sediri memang pengila kerja ia akan terus bekerja kalau dia sedang di buat kesal, seperti sekarang ini makai a akan bekerja dan tak mau satu orangpu menggangunya kecuali urusan penting ya begitulah Rehan.

Malam ini Rehan pulang dengan membawa banyak makanan ia tadi sebelum pulang kantor menyuruh sekretarisnya untuk membeli makanan untuknya terlebih dahulu. Rehan pulang ke kos Nesya sambil melihat apa Nesya benar-benar di kos atau pergi.

Tokk tpkkk tokkk

"Sayang buka pintunya,"ucap Rehan sambil mengedor pintu kos kamar Nesya. Tak butuh waktu lama Nesya membukakan pintu untuk Rehan.

"Kamu kok lama buka pintunya tadi kamu tidur ya?" tanya Rehan sambil meletakan paper bag yang berisi makanan yang ia bawa tadi.

"Iya tadi aku ketiduran, kamu bawa ap aitu kok tumben jam 07.00 baru pulang biasanya juga sore sudah pulang,"ucap Nesya ia ikut duduk di samping Rehan.

"Iya sayang aku minta maaf ya tadi aku banya pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini juga, dan ini aku bawa makanan untuk kita kamu pasti belum makankan?" tanya Rehani a menggeluarkan semua makanan yang berada di paper bag.

"Belum dari tadi pagi habis siangnya akum au kelaur malas banget mana panas juga lagi pula aku juga nggak nafsu makan," ucap Nesya

"Lain kali kamu jangan nggak makan lagi ya aku takut nanti kalau kamu sakit gimana, aku nggak mau kamu kenapa-napa,"ucap Rehan, mereka berduapun menikmati makanan yang Rehan bawa tadi sambil bercerita.