Sesekali sorot lampu senter menyorot pada sosok mistis yang dengan cepat menghilang.
"Masih nenek itu. Apa dia akan terus mengikuti kita ke mana pun?" ujar Randi saat mengenali sosok itu.
Saat Pak Samsudin sedang memperhatikan area di hadapannya, mendadak kaki kirinya terantuk sesuatu yang keras seperti batu. Sesuatu yang keras itu berada di area seperti suatu bekas galian dangkal dengan tumpukkan tanah bekas galian.
Saat ia menyoroti benda yang membuat kakinya terantuk tersebut, ia terkejut bukan main. Sebab ternyata benda yang membuat kakinya terantuk adalah seonggok tulang-belulang yang masih mengenakan pakaian lengkap. Tulang-belulang tersebut sebagiannya masih berupa daging yang telah membusuk.
"Mayat!" pekik Randi saat melihat tulang-belulang tersebut.
"Kok tidak bau, ya? Padahal ini dalam kondisi membusuk," kata Doni yang juga melihat ke arah onggokan tulang-belulang itu.