Ustaz Rahmat terlihat kaku bila harus berkomunikasi berdua dengan Wanita, sesaat setelah selesai tidak banyak wejengan yang diberikannya. Dia hanya berkata
"Tolong dibersihkan, dia akan baik baik saja," seraya pergi meningalkan kami.
Langsung kupangil suster yang berjaga malam itu, dengan meminta bantuannya, kuganti baju dan sprei yang penuh dengan Muntahan darah Mas Rianto.
Ada pertnyaan dari suster itu akan apa yang terjadi, aku tidak dapat berkata apa-apa selain mencoba meyakinkannya bahwa semua baik adanya.
Singkat cerita keesokan harinya Mas Rianto sudah dapat berbicara bahkan secara ajaib dia sudah bisa duduk sendiri, walau kondisinya masih sangat lemah.
Ustaz Rahmat pun kembali datang pada saat itu, beliau datang dengan membawakan kami oleh-oleh batang daun kelor. Tak banyak yang kuketahui, karena Ustaz Rahmat meminta aku dan ibu untuk meninggalkan mereka berdua, obrolan itu hanya 4 mata dan berlangsung singkat.
