Chereads / Queendom in The Water / Chapter 21 - PQ - 21

Chapter 21 - PQ - 21

"Keluarkan dia," titah pangeran Frans pada penjaga. Penjara itu terletak di daerah paling gelap di kerajaan. Jeruji besi menghalangi jalan keluar Dita. Dia hanya tergolek lemah di pojok. Tak mengerti salahnya di mana, dia hanya orang yang ingin menjemput kembali cintanya, bertanggung jawab akan apa yang ia perbuat karena Dita-lah yang penasaran masuk ke danau santofe.

"Dia kekasihku," dusta Frans pada kedua penjaga. Karena titah pangeran, dua penjaga itu membuka jeruji besi. Frans berjalan mendekati Dita.

"Penjara saja, aku menyerah," ujar Dita putus asa. Dirinya sudah menyerah akan usahanya mendapatkan Tian kembali.

"Jangan begitu, kamu pasti bisa."

"Percuma."

Air mata itu tak terlihat karena tersapu aliran air.

"Dita, aku selalu ada. Tolong, berusaha sedikit lagi."

"Aku relakan saja di dalam sini. Tenagaku tidak sebanding dengan ratu," tukas Dita.

"Kalau aku beritahu kelemahan ratu, apa kamu bersedia?"

"Frans, dia ibumu. Sejahat apapun dia, jangan melawan yang telah melahirkanmu."

"Aku tidak lahir dari dirinya."

"Apa?"

"Aku tiba-tiba saja menjalani hidup di danau ini selama ribuan tahun lalu aku mengikuti upacara penobatan pangeran."

"Lalu siapa yang selama ini merawatmu?" tanya Dita.

"Semua aku lakukan sendiri. Mulai dari belajar mencari makan hingga tujuan hidup," jawan Frans dengan pasti.

"Frans," ujar Dita.

"Iya?"

"Aku menyerah, ada bendera putih tak terlihat di atas kepalaku."

"Nggak, Dita. Kalahkan dia," bujuk Frans. Dirinya masih yakin kalau kekuatan Dita sangat besar.

"Nggak, aku hanya manusia biasa."

"Dita, kamu pergi ke laut. Aku pernah dengar kalau ratu takut menjadi trauma dan lemah saat berada di lautan lepas."

"Frans, kamu bisa mikir ngga sih? Aku harus ngapain ke laut?"

"Cari penyihir yang ada di palung mariana, bawa ke depannya maka ia akan ketakutan. Jika penyihir itu lapar, Oseanna akan habis dimakan olehnya."

"Penyihir?" tanya Dita.

"Iya. Cari penyihir bernama Bertha. Oseanna lari ke danau karena takut akan kutukan darinya. Namun sayangnya, Bertha sulit ditemukan."

Dita diam, dia masih belum bisa memutuskan apa kiranya yang harus ia perbuat.

"Nggak tahu, Frans!" hardik Dita. "Biarkan aku sendiri," ujarnya dengan hati yang bimbang.

"Mohon dipikirkan baik-baik," ujar Frans. Dita mengangguk. Dia kembali memunggungi Frans.

"Tinggalkan aku," ujar Dita. Tanpa berkata sepatah katapun, Frans berbalik, dia berjalan pergi meninggalkan Dita sendiri.

"Aku ingin pulang saja," bisik Dita pada dirinya sendiri. Dia ingin pulang, tidur di rumah tanpa ada gangguan.

Dita kembali ingin menghirup udara segar di pagi hari sambil minum air putih dan setangkup roti selai stroberi. Adalah kehidupan nyata yang ia inginkan bukan menjadi makhluk penjelajah berbagai dimensi. Sungguh ia rindu dengan dunia sebelum penculikan Tian terjadi.

"Dari mana kau?" tanya ratu begitu Frans berjalan melintas di depannya.

"Menemui Dita."

"Jangan bantu dia," ujar ratu.

"Terlambat, aku sudah membantunya," ujar Frans.

"Berani-beraninya kau jadi pengkhianat ibumu sendiri," ujar ratu.

"Apa kau benar ibuku?" tanya Frans.

Ratu terdiam, dia terlihat menyembunyikan sesuatu.

"Bentukmu berubah-ubah, harusnya jika kau memang ikan, tentunya saudaraku banyak, bukan hanya satu," selidik Frans.

"Mau dibuat seperti apapun, kau tetap anakku."

"Anak belum tentu seorang anak yang kau lahirkan sendiri."

"Kau adalah anak ...."

Percakapan terputus, ratu meninggalkan singgasananya. Terlihat sekali kalau ia sedang gusar.

"Ratu, kau sebenarnya siapa?"

Identitas ratu dan semua makhluk di kerajaan ini masih menjadi misteri. Terlintas samar di benak Frans jika dirinya memang tidak ada hubungan darah dengan ratu Oseanna.

Sementara itu di darat, Virsha masih berusaha menunggu Dita di kosan. Dia tidak bisa menembus batas menuju tempat Dita berpijak sekarang sampai Nissa keluar dari kost lalu melihat Virsha menunggu sendirian di kursi tamu.

"Eh, cari siapa?" tanya Nissa.

"Dita ada? Aku ketuk pintu kamarnya masih kosong," jawab Virsha.

"Iya, sejak aku ngelihat dia di dapur sama hantu cowok, dia nggak kelihatan dua hari ini," ujar Nissa dengan nada julid padahal Dita bilang apa yang dia lihat adalah rahasia.

"Hantu cowok?"

"Iya, ganteng banget."

Nissa malah nimbrung lalu menceritakan apa yang ia lihat tempo hari.

"Cowoknya tuh keren banget kayak vampire di twilight. Dia nemenin Dita gitu di dapur sambil ngobrol."

"Kamu bisa ngelihat hantu?" tanya Virsha setelah sadar orang di depannya ini memiliki kemampuan lebih.

"Ngga juga sih, tapi kemarin gue kelihatan jelas. Ngeri juga kalau bisa, ya?"

"Frans," bisik Virsha.

"Siapa?" tanya Nissa.

"Oh, ngga kok, asal bunyi aja barusan."

"Kirain, gue juga ngeri kemarin. Kagetnya gue tuh ada cowok masuk kosan. Eh ternyata hantu," ujar Nissa.

"Namanya juga makhluk tak kasat mata. Kalau kamu bisa ngelihat, berarti kamu ada kemampuan lebih."

"Tapi beneran, deh. Gue berani sumpah nggak punya kemampuan apapun di bidang perhantuan. Jangankan indigo, indihom aja gue nggak mampu bayar," kelakar Nissa. Virsha terdiam, masalah ini tidak akan selesai jika tidak ada Dita. Dalam hatinya masih bertanya. Itu tengkorak siapa?

Bertha adalah penyihir berbentuk setengah gurita, setengah wanita yang sempat bersembunyi di palung Mariana. Tempat tinggalnya berpindah-pindah untuk menghindar dari kejaran pasukan keamanan laut. Kabar terakhir dia ada di palung mariana, sebuah tempat jauh di dasar lautan. Tempat ikan-ikan laut dalam bersemayam.

Oseanna berasal dari laut, dia kabur membentuk kerajaan baru di danau karena beberapa hal, salah satunya adalah permusuhan dirinya dengan Bertha. Saat kecil, Frans pernah mendengar dongeng dari ibunya tentang penyihir jahat yang pernah memporak-porandakan laut. Saat itu sepintas ia mendengar ibunya menyebut nama Bertha.

Frans ingin, jika Dita menemukan Bertha, sang ratu menjadi takut dan tidak bertingkah lagi. Namun sayangnya Dita sudah menyerah, ia tak ingin lagi berurusan dengan ratu. Ia merelakan Tian bersama ratu termasuk setengah jiwa Tian yang sekarang ada di dimensi manusia.

Tian di dimensi manusia hidup sebagai orang anti sosial. Dia jarang sekali berbicara dengan orang sekitarnya. Hanya Luna saat itu dapat kesempatan hingga membuat vlog dengannya. Ia juga sering sekali berendam dalam air, kelakuan itu menambah kekuatan baginya seperti ikan yang akan makin segar jika terkena air.

Dimensi manusia memang berjalan sebagaimana mestinya meski tanpa Dita. Tidak ada orang tua yang mencarinya seolah tidak peduli kabarnya di perantauan. Dita adalah anak mereka hasil permohonan di hadapan samudra luas. Orang tua Dita sudah sepuluh tahun menikah tanpa keturunan. Mereka baru mendapatkan Dita setelah berdoa di pinggir pantai sehingga mereka berpikir jika Dita adalah anak dari ratu pantai. Dita tidak tahu menahu soalt asal mula keberadaan dirinya, biar Dita akan tahu dengan sendirinya.

Siapa Dita sebenarnya?

Temukan jawabannya di series ini.

DM : nadyameisitha90

Yuk baca yuk! Queendom-nya masih Free