Tujuh belas panggilan tak terjawab dari Dito. Setelah bangun dari tidurku dan melihat ponsel yang sebelumnya kuletakkan di meja dengan mode sunyi, aku mendapati panggilan tak terjawab yang datang dari Dito. Aku segera menghubunginya kembali dan bertanya mengapa.
"Halo ... semalam telepon, ya? Maaf Aku ketiduran," ungkapku.
"Iya enggak masalah. Memangnya habis ngapain kok sampai kecapekan begitu? Biasanya juga begadang sampai tengah malam," kata Dito yang tahu betul kebiasaanku tidur malam.
"Iya nih, habis beres-beres barang mau pindahan," ungkapku.
"Pindahan? Pindah kamar atau pindah kos?" tanya Dito kaget mendengar kabar kepindahanku.
"Pindah kos. Gara-gara kemarin Aku tidak pulang ke asrama dan Andra juga tidak pulang di waktu yang bersamaan, ada gosip beredar bahwa Aku menginap semalaman bersamanya," jelasku pada Dito.
"Ha? Memangnya tidak dijelaskan dulu sampai Kamu pindah segala?" Dito kembali bertanya.