Di dalam mobil, Robi menumpahkan air matanya dalam pelukan Amelia dengan pakaian basah kuyup. Karena selama ini Amelia sering melayani para pria berbincang, dia tahu betul apa yang kini tengah Robi rasakan, kesal, kecewa dan juga marah.
Para pria itu biasanya sering berkeluh kesah padanya, menceritakan banyak hal seraya ditemani minum. Mungkin karena sudah terbiasa, Amelia bergerak dengan sendirinya, menepuk bahu dan punggung pria asing dalam pelukannya yang tengah menumpahkan keluh kesah dengan air mata.
"Jangan ditahan, menangis lah sepuas hatimu," lirihnya.
Robi seperti menemukan tempat bersandar, padahal beberapa saat kau dia tidak berniat menangis nun anehnya dia justru tidak bisa membendungnya dengan kata-kata semangat yang selalu menjadi obat.