Chereads / Meteorite Jade's Scandal (Bahasa) / Chapter 18 - Merasa Iri Hati

Chapter 18 - Merasa Iri Hati

Sifeng berlari mencari Vincent. Kini ia lebih terbuka pada Gilbert. Mungkin pukulan Yushen semalam telah menyadarkannya.

Sifeng tifak lagi angkuh dan dingin pada Gilbert dan Vincent.

"Vin! Vin!" Sifeng berseru. "Vin! Haiyoo ... kenapa tidak ada yang manyahut, hah? Memangnya di tempat ini ada berapa orang yang memiliki nama aneh 'Vin'?! Vincent!" panggil Sifeng, tidak sabaran.

"Aku? Anda memanggilku?" Vincent sangat terkejut. Bagaimana bisa pria berambut aneh itu jadi bersikap sok akrab pada dirinya.

"Memang di ruangan ini ada orang lain yang bernama Vincent, huh? Kheh! Nama yang aneh." Sifeng tertawa kecil.

"Hei, asal kamu tahu ya, rambut kamu itu tidak kalah aneh dari nama saya." Vin membalas ejekan Sifeng.

"Hey, berani sekali kau!" Sifeng menjambak rambut panjang Vincent yang berwarna perak.

"My brother Gil!" teriak Vincent.

Gilbert kini sudah berada di antara mereka. Entah sejak kapan, Sifeng tidak tahu. Sifeng bahkan sampai terlonjak mengetahui tiba-tiba ada Gilbert juga di ruang kamar orang asing itu.

"Walah walah ... kapan kamu sampai di sini, eum?" Sifeng bingung dengan kemunculan Gilbert secara tiba-tiba.

"Di mana pun my little brother dalam bahaya, aku pasti akan datang." Gilbert melirik tangan Sifeng yang masih berada di rambut Vincent.

Sifeng menyadari apa yang dia lakukan. Sifeng langsung mengusap rambut panjang Vincent dengan lembut.

"Hehehe ... aku hanya bercanda, Gil," ucap Sifeng sambil terus mengelus rambut panjang Vincent.

"Kakak tertuaku Gil, manusia ini jadi tiba-tiba sok akrab dengan saya," ucap Vincent.

"Kamu tidak boleh begitu, Vin! Mereka yang menolong kita, apa begini caramu membalas perlakuan para manusia yang baik ini, eum?" Gilbert mencubit lengan Vincent.

Sifeng yang melihat adegan ini sangat risih, entah karena iri atau sinis.

"Kheh, sungguh kekanak-kanakkan!" gumam Sifeng.

Gilbert melirik tajam ke arah Sifeng dan berkata, "Tuan, asal Anda tahu ya, umur Vin ini baru 50 tahun. Dan di dunia kami, umur 50 tahun sama seperti umur 15 tahun di duniamu ini. Jadi, Vin masih sangat kecil dibanding umurku yang sudah 100 tahun."

"Ya, ya, ya, terserah apa kata kalian saja! Oh iya, apa aku boleh mengajak adikmu untuk mencari Yushen?" tanya Sifeng.

Gilbert melirik pada Vincent. "Apa kamu bersedia, Vin?"

"Baiklah! Lagipula aku juga bosan di ruangan ini terus."

"Ah, aku tidak yakin kamu bisa menjaga adikku, Tuan Muda Zhang," tolak Gilbert.

"Bukankah kamu telah menyuruhku memanggilmu 'saudara'? Secara tidak langsung, Vin juga resmi menjadi adikku, bukan?"

Sifeg membelai rambut Vin seperti yang Gilbert lakukan tadi.

Vin melotot tidak percaya. Bagaimana tuan rambut aneh ini bisa 'sok akrab sekali kini?' pikirnya.

"Baiklah, kalian harus berhati-hati! Vin kalau sampai ada yang mengganggumu, panggil aku! Aku akan langsung datang." Gil mencium pucuk rambut Vin.

Sifeng lagi-lagi menyaksikan adegan yang menurutnya suram itu.

Menggelikan! batin Sifeng.

Bersambung ....