Haidar kembali pulang ketika jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, dia pulang dalam keadaan berantakan.
Dimulai dari tatanan rambutnya yang hancur, wajahnya yang kusut dan pakaian pun turut kusut.
Haidar benar benar jauh dari kata t
rapi, dia kehilangan semangat hidup. Ah, Haidar pun bingung kenapa hal semacam ini bisa terjadi padanya.
Di dalam kegelapan, Haidar melihat sesuatu yang bergerak. Matanya sedikit menyipit guna memperjelas, isakan juga turut menganggu pendengaran Haidar.
Pelan pelan Haidar mendekati saklar, dan seketika lampu langsung menyala dengan sangat terang benderang.
Bocah yang meringkuk di sofa langsung menoleh ke arah Haidar, kerutan di wajah Haidar sontak menghilang ketika melihat putranya yang ada di sana.
"Ken, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Kenapa belum tidur?"
Itu adalah kalimat pertama tentang tidur yang Ken kembali dengar dari sang papa setelah sekian lama Haidar tak menampakkan diri.