"Ken--zo..." panggil gadis itu gugup.
"Sssstttt diamlah atau aku akan menggigit lehermu..."
Suara bisikan iblis tampan itu membuat seluruh bulu di tubuh gadis ini berdiri, kalian jangan bayangkan ke bulu-bulu bagian lain ya bahaya wkwk. Cukup bulu luar saja jangan bulu yang dalam!
Jasmine menutup telinga yang dibisikkan oleh Kenzo, dia menarik nafas dalam-dalam sampai akhirnya melepaskan dekapan lelaki itu darinya. Ini bukan tempat yang bagus untuk melakukan hal-hal mesum seperti yang dipikrian oleh Kenzo sekarang, namun iya mau bagaimana lagi memang begitulah isi pikiran lelaki itu. Entah dimana dia berada, asalkan tengah bersama gadis cantik maka Kenzo selalu ingin saja menyentuh atau bahkan menciumnya.
Akan tetapi bagi Jasmine tidak bisanseperti itu, rumah adalah rumah dan ini bukanlah tempat yang cocok untuk mereka bersentuhan atau hal-hal mesum lainnya.
Lengan lelaki itu tidak bisa tinggal diam, dia kembali menarik Jasmine ke pelukannya kemudian mencium pipi gadis itu mesra. Jujur sana Jasmine tidak bisa berbuat apa-apa kecuali diam karena dekapan yang diberikan Kenzo sangat kuat dan menyesakan. Bahkan sebelah lengannya mencoba untuk masuk ke dalam kaos yang gadis ini kenakan untuk mencari sebuah kehangatan, Kenzo ini adalah tempat umum dan dibelakang masih banyak orang-orang yang pasti akan melihat! namun pikiran lelaki ini tetap saja berkeliaran kemana-mana.
"Kenzo! jangan lakukan itu disini, aku takut jika sampai orang lain melihat!" rengek Jasmine kepada lelaki disebelahnya.
Bukan melepaskan lengannya dari sana, Kenzo malah menutupi tubuh bagian depan Jasmine dengan jaket levis yang dia kenakan. Lelaki ini memang sangat terniat untuk melakukan hal mesum ditengah-tengah keramaian, sampai bisa mendapatkan ide seperti itu.
"Kau tenang saja, tidak akan ada orang yang melihat kok. Lagi pula aku hanya memasukan tanganku kedalam bajumu, bukan ke balik celanamu itu.." bisik Kenzo ditelinga gadis itu.
Perasaan geli langsung menyerbu tubuhnya Jasmine, "Ken--zo astaga kau ini."
Karena tahu jika gadis yang disampingnya merasa tidak nyaman, Kenzo pun melepaskan Jasmine dari dekapannya. Dia mengusap-usap kepala gadis itu dengan lembut sembari tersenyum kecil, wajahnya terlihat begitu ringan tanpa beban. Walau pun sudah membuat situasi diantara keduanya menjadi sedikit canggung sekarang.
"Kau marah padaku Jasmine? maaf tadi ada setan lewat jadi tanganku sedikit nakal dan langsung menghajar dadamu begitu saja. Lagi pula siapa suruh memiliki dada yang besar seperti itu? aku kan jadi gampang terangsang," bisik Kenzo dengan senyuman tipisnya.
Bugh!
Sebuah pukulan keras mendarat di dada Kenzo, jujur saja Jasmine meras begitu kesal dan malu karena lelaki itu sejak tadi mengatakan hal-hal mesum sejak tadi. Jasmine jadi berpikir, apakah sifat Kenzo memang seperti itu? fulgar dengan perkataannya yang begitu manis? karena jujur saja gadis ini tidak pernah bisa menembak isi pikiran seorang lelaki. Kenzo adalah orang pertama yang datang di kehidupan Jasmine, dan dia langsung mengendalikan semuanya dengan sangat mudah. Mungkin gadis ini merasa jika dia terlihat begitu mudahan, namun dari lubuk hatinya terdalam, hubungan ini sangat menyenangkan.
"Kau mesum sekali Kenzo! apakah sikap lelaki memang seperti ini ketika tengah berhadapan dengan lawan jenisnya? aku tidak pernah mengerti bagaimana cara mereka berfikir. Apakah hubungan lelaki dan perempuan memang harus seperti ini?" tanya Jasmine dengan wajah penasarannya.
Kenzo tersenyum kecil, apakah Jasmine benar-benar seorang gadis yang polos? namun kenapa dia begitu mudah dirayu? dan membalas setiap sentuhannya seolah telah banyak mengetahui berbagai hal. Jujur saja Kenzo jadi semakin penasaran gadis seperti apa Jasmine ini.
Lengan kekar itu menyentuh pipi cantik seorang Jasmine dengan gaya yang sensual, kemudian menatapnya dengan sorot mata yang hangat.
"Apa kau memang tidak tahu atau hanya pura-pura tidak tahu? karena aku pikir kau juga pasti bisa menebaknya Jasmine. Jadi jangan berpura-pura polos seperti itu dihadapan ku, karena aku bisa menebak isi pikiranmu sekarang."
Jasmine menelan ludahnya kasar, ucapan yang dilontarkan oleh lelaki itu langsung masuk ke dalam hatinya. Memang benar selama ini Jasmine mendapatkan banyak informasi tentang hal-hal dewasa dari sebuah novel yang selalu dia baca, hanya saja untuk realnya dia masih bingung dan benar-benar tidak tahu apapun. Jadi Jasmine sendiri bingung, apakah dia termasuk gadis dengan pikrian polos atau tidak?!
"Kenzo, aku benar-benar tidak tahu tentang semua hal yang kita jalani ini. Jadi tidak salah bukan jika aku menanyakan hal itu kepadamu yang mungkin lebih berpengalaman dariku," ucap Jasmine.
"Apa berpengalaman? hahaha.. Jasmine kau ini lucu sekali, aku ini masih sangat pemula. Bahkan tidak terlalu paham juga dengan percintaan atau pun hal-hal lainnya, akan tetapi setelah bertemu denganmu rasanya benar-benar beda. Karena perlahan informasi itu masuk begitu saja, oh iya satu hal yang harus kau tahu jika menyentuh adalah sifat alami dari seorang lelaki. Bukan karena mereka mesum, akan tetapi itu adalah pertanda jika lelaki itu sangat menyukaimu. Jadi apakah semua perlakuanku kau anggap salah? padahal aku hanya berusaha untuk mengungkapkan perasaanku lewat cara yang berbeda."
Lagi-lagi Kenzo memang sangat pandai memainkan kata-kata, sentuhan yang sebenarnya adalah nafsu itu disalah artikan menjadi perasaan suka. Untuk gadis polos seperti Jasmine, jelas dia pasti akan langsung percaya begitu saja dan terjebak dalam permainannya.
"Jadi apa kau benar-benar menyukaiku Kenzo?"