"Mmmh..."
Suara desahan nikmat dari sebuah ciuman yang dua orang muda mudi itu lakukan mengisi kamar mandi yang cukup sempit itu, siapa lagi jika bukan Kenzo dan juga Jasmine?! kedua orang ini tengah asik menikmati malam mereka ditempat yang seharusnya orang-orang gunakan untuk membuang hajat. Memang sangat tidak nyaman, akan tetapi lelaki itu yang memaksa Jasmine untuk melakukan hal yang sebenarnya tidak pernah ingin dia lakukan.
"Kenzo jangan lakukan itu!"
Jasmine berontak ketika sebuah tangan masuk ke dalam celana miliknya, Kenzo berusaha untuk merogoh-rogoh benda hangat yang sudah mulai membasah karena ciuman mereka tadi. Namun gadis itu terus saja menolak karena takut jika sampai seseorang melihat kelakuan mereka disini, apalagi ini adalah tempat umum yang mungkin akan membuat siapa saja bisa menemukan mereka dengan mudah.
"Apa kau tidak percaya padaku Jasmine? tenang saja semua terkendali. Tidak akan ada orang yang bisa melihat kita disini jadi tenanglah," ucap Kenzo dengan tatapan hangatnya.
Jasmine menggelengkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca, dia benar-benar sangat takut jika sampai ada orang yang memergoki mereka disini. Lagi pula kenapa tadi dia mau saja di ajak ke kamar mandi oleh lelaki ini?! memangnya tidak ada tempat lain yang lebih bagus dari pada ini?! benar-benar Kenzo itu.
Karena merasa jika Jasmine sudah mulai tidak nyaman, Kenzo pun melepaskannya begitu saja. Dia mungkin sudah terbawa nafsu tadi sehingga tidak bisa melihat situasi, dan ini memang tempat umum namun Kenzo tahu jika tidak akan pernah ada orang yang akan memergoki mereka mereka berdua. Sebab lelaki ini sudah sering melakukan hal seperti tadi di kamar mandi umum atau bahkan tempat-tempat lainnya, iya namanya juga seorang playboy. Begitu banyak pengalaman yang sudah lelaki ini alami seumur hidupnya, sedangkan Jasmine masih nol besar! oleh karena itu dia hampir saja menangis karena dipaksa oleh Kenzo melakukan kehendaknya.
Lelaki tampan itu mengusap air mata yang menetes membasahi pipi Jasmine, dia memeluk kemudian menciumnya sekilas. Ini adalah pertama kalinya bagi Kenzo melihat seorang gadis menangis hanya karena paksaan darinya, padahal selama ini belum pernah ada wanita yang menolak sentuhan darinya. Namun mungkin karena ditempat umum, Jasmine berontak dan langsung memberikan penolakan yang begitu terang-terangan kepada lelaki itu.
"Maafkan aku, sudah jangan menangis lagi Jasmine. Kau membuatku semakin terlihat buruk, sekarang ayo kita pulang saja! lagi pula hari sudah semakin larut."
Gadis itu hanya mengangguk tanpa memberikan jawaban sepatah kata pun, bibirnya terlalu sibuk menahan tangis yang sejak tadi ingin keluar. Ini memang sangat memalukan ketika dia harus meneteskan air mata di depan lelaki yang sangat dia sukai itu, namun iya salah Kenzo sendiri karena dia yang memaksa Jasmine melakukan hal yang tidak ingin dia lakukan ditempat seperti ini.
Tanpa banyak bicara lagi Kenzo langsung membawa Jasmine untuk pulang kerumahnya, gadis itu terus saja diam walau pun Kenzo mengajaknya untuk berbicara. Jasmine masih terus meneteskan air mata tanpa sebab yang jelas, sampai ketika hujan turun dia baru berhenti dan meminta Kenzo untuk mempercepat laju kendaraannya.
Padahal langit terlihat begitu cerah tadi, namun kenapa tiba-tiba hujan seperti ini? apakah cuaca memang sangat hobby mempermainkan mereka berdua? sehingga ketika Kenzo dan Jasmine bersama akan selalu turun hujan.
"Astaga! lagi-lagi aku harus basah kuyup begini..."
Kenzo langsung menarik Jasmine turun dari motor ketika sudah sampai dirumah gadis itu, mereka buru-buru masuk ke dalam karena cipratan air hujan yang sampai ke teras. Jasmine berlarian ke kamar mandi untuk mengambil handuk, sedangkan Kenzo masih berdiri di ambang pintu karena tidak ingin sampai membuat seisi rumah gadis itu basah karena pakaian miliknya.
Drassss
Suara air keran kamar mandi Jasmine buka untuk mencuci wajahnya yang mulai belepotan karena make up yang luntur, dia menarik nafas panjang kemudian membuangnya perlahan. Gadis ini terus memikirkan dirinya yang sedang menahan tangis karena mendapat paksaan dari Kenzo, rasanya benar-benar sangat memalukan! terlebih karena itu adalah ulahnya sendiri.
"Astaga Jasmine, kenapa kau mempermalukan dirimu sendiri hah?! harusnya jika tidak ingin tinggal katakan saja tidak perlu sampai menangis seperti tadi. Arghh wajahku harus dibungkus kresek sekarang! bagaimana bisa aku bertemu dengan Kenzo nantinya?!"
Jasmine buru-buru mencuci mukanya karena mungkin lelaki itu sedang menunggu di depan sana, dan ketika gadis ini keluar dari kamar mandi Kenzo sudah nampak dihadapannya. Lelaki itu menatap tajam dengan wajahnya yang basah karena air hujan, kemudian berjalan maju sampai mendorong tubuh Jasmine hingga mundur ke belakang. Mereka saling bersentuhan sampai akhirnya kedua wajah itu pun saling bertemu dalam jarak yang begitu dekat.
"Kenapa kau lama sekali Jasmine? apa kau sengaja melakukan itu agar aku menyusul mu kemari? lihatlah gadis yang tadi menangis di kamar mandi. Sekarang malah mencoba memancingku dirumahnya..."