"Jadi apa kau benar-benar menyukaiku Kenzo?"
Pertanyaan itu langsung tertuju pada inti hubungan yang telah lama mereka jalani, kira-kira apa yang akan dikatakan oleh Kenzo?! apakah dia akan kembali merayu dan membujuk gadis polos ini agar bisa percaya padanya?!
Lelaki itu membelai mesra wajah Jasmine dengan senyuman mautnya, bahkan menatapnya dengan tatapan yang begitu hangat. Dia sedang memikirkan sebuah kata-kata yang akan membuat gadis itu percaya padanya dengan sepenuh hati, karena memang Kenzo sendiri jelas menyukai Jasmine. Hanya saja cara dia menyukai wanita-wanita yang ada di dekatnya sangatlah berbeda, lelaki ini lebih suka dengan hubungan yang sederhana dari pada keseriusan yang akan berujung sakit. Mungkin semua ini adalah efek trauma yang pernah Kenzo alami dimasa lalu, disaat dia mulai serius dengan sebuah hubungan wanita yang sangat dicintainya itu membuat kesalahan yang tidak pernah dia maafkan seumur hidupnya. Namun hingga saat ini, Kenzo sendiri masih memiliki perasaan yang sama seperti di masa lalu kepada gadis yang sudah membuat hatinya terluka.
"Kenapa kau terus menanyakan hal itu padaku Jasmine? bukankah aku pernah mengatakan jika ini memang menyukaimu. Namun seperti yang kau tahu jika aku lebih menyukai hubungan yang sederhana dari pada keseriusan yang akan berujung luka, teman adalah ikatan yang lebih menyenangkan dan juga aman untuk dijalani dalam jangka waktu yang panjang. Dari pada kita berpacaran namun jika sudah membuat satu kesalahan semua akan berantakan dalam sekejap mata, apa kau mengerti maksud dari semua perkataanku itu Jasmine?" tanya Kenzo kepada gadis itu.
Jasmine hanya bisa teridam sembari mencerna kata-kata yang di ucapkan oleh lelaki ini, memang tidak ada yang salah hanya saja kenapa harus sebuah hubungan yang sederhana?! apakah Kenzo tidak benar-benar serius dengan kisah yang sedang mereka jalani?! semua itu selalu sakit bergelut di dalam pikiran Jasmine. Namun jalan sisi ia juga menyukai hubungan ini, apalagi dengan orangnya.
"Iya aku mengerti, mungkin teman adalah hubungan yang pantas untuk kita jalani saat ini. Namun dari sikap dan perhatian yang kau lakukan padaku itu terlalu berlebihan untuk seorang teman Kenzo, sampai Rifan saja salah paham dengan hubungan kita. Tapi iya aku tidak bermaksud apapun untuk menanyakan semua itu, hanya saja aku hanya ingin tahu bagaimana perasaanmu Kenzo," ucap gadis itu dengan senyuman diwajahnya.
Kenzo pun ikut tersenyum, dia mungkin mengerti setiap keinginan wanita yang dekat dengannya selama ini. Sebuah hubungan percintaan yang akan mengikat keduanya, namun seperti yang dia alami selama ini jika Kenzo tidak akan pernah mengencani sembarangan wanita. Ketika bersama Fira saja hubungannya tidak berlangsung lama, itu pun dia lakukan hanya demi sebuah keuntungan semata. Dan karena tidak merasa nyaman dengan hubungan yang mereka jalani, Kenzo pun memutuskan untuk meninggalkan wanita cerewet itu. Dan dalam situasi sekarang, apakah Jasmine juga akan merasa kecewa dengan batasan hubungan yang dilakukan. Namun nyatanya dari situ masih sangat polos, mungkin tidak akan mempermasalahkan status yang telah mereka jalani saat ini.
"Kau kecewa dengan keputusan ku Jasmine? jangan berfikir jika aku tidak ingin menjalani hubungan denganmu, hanya saja mungkin waktu yang belum tepat untuk kita memastikan sebuah percintaan. Lagi pula banyak seorang teman bisa menjalin hubungan yang serius, bahkan itu lebih mudah dan simple dari pada harus mengikat keduanya. Namun jika terjadi sesuatu di tengah-tengah, maka hubungan itu akan lenyap dalam sekejap. Dan kau tahu? aku tidak ingin sampai kau seperti itu terjadi di antara kita. Jadi tolong mengerti untuk saat ini Jasmine," ucap Kenzo kepada gadis itu.
"Iya aku mengerti, mungkin karena ini yang pertama untukku. Aku terlalu terburu-buru dalam berpikir dan mengambil keputusan, Maafkan aku Kenzo," ucap gadis itu.
"Iya aku mengerti, kau pasti sangat menyukaiku bukan? dan pastinya ingin membuat hubungan jelas diantara kita. Namun apapun itu jangan terlalu khawatir, aku akan selalu berada di dekatmu walau pun kita hanya seorang teman."
Jasmine terbujuk ucapan lelaki buaya itu, dia benar-benar bodoh dan tidak bisa membaca situasi atau mungkin pikrian lelaki itu. Padahal siapa saja pasti akan tahu jika Kenzo sedang membangun batas diantara mereka berdua, namun karena perasaan sukanya. Jasmine malah percaya begitu saja.